REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mencatat setidaknya 4.354 orang telah dievakuasi dari kota-kota Ukraina selama 24 jam terakhir hingga Senin (11/4/2022) waktu setempat. Proses evakuasi terakhir dilakukan melalui skema koridor kemanusiaan.
"Sebanyak 3.854 orang dari kota Mariupol dan Berdyansk yang terkepung mencapai kota Zaporizhzhia tenggara dengan bus transportasi dan kendaraan evakuasi mereka sendiri," katanya seperti dikutip laman Anadolu Agencies, Selasa (12/4/2022).
Ia mengklaim bahwa tiga hari berturut, pasukan Rusia yang ia sebut penjajah, melanggar perjanjian untuk memastikan lewatnya konvoi bus dari Zaporizhzhia untuk mengevakuasi orang-orang dari Berdyansk, Tokmak dan Enerhodar. Dikatakan pasukan Rusia menahan mereka di pos pemeriksaan di Vasylivka kota di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan.
"Meskipun pelanggaran gencatan senjata terjadi terus-menerus oleh penjajah, lebih dari 500 orang dievakuasi dari kota-kota Lysychansk, Severodonetsk, Rubizhne, Kreminna dan Popasna di wilayah timur Luhansk," katanya.
Perang Rusia-Ukraina yang dimulai pada 24 Februari telah menarik kecaman internasional. Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan sanksi keuangan di Moskow dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
PBB memperkirakan setidaknya 1.842 warga sipil telah tewas dan 2.493 terluka di Ukraina sejak Rusia menyatakan perang pada 24 Februari. Angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Badan pengungsi PBB juga mencatat bahwa lebih dari 4,5 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke negara lain dan jutaan lainnya mengungsi di dalam negeri.