REPUBLIKA.CO.ID., BELGRADE -- Serbia pada Senin (11/4/2022) menegaskan kembali niatnya membeli drone tempur Turki. Presiden Serbia, Aleksandar Vucic berjanji untuk lebih memperkuat pertahanan negaranya.
Vucic mengatakan, dia meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk memasok Serbia dengan kendaraan udara tak berawak (UAV) Bayraktar TB2 selama percakapan mereka pada akhir pekan.
"Dua hari lalu, pada percakapan dengan presiden Turki Erdogan, saya mengatakan bahwa kami ingin membeli Bayraktar dari Turki, dan Erdogan berjanji kepada saya bahwa negara kami bisa mendapatkannya," kata Vucic.
Serbia pada akhir 2020 menyatakan minat dan rencana membeli drone, yang dikembangkan perusahaan pertahanan Baykar. Vucic memuji Bayraktar TB2, menambahkan bahwa Serbia sangat tertarik dengan sistem dan pasti akan membelinya di masa depan.
“Ini drone yang sangat bagus. Saya harus memberikan hak mereka kepada produsen Turki,” kata Vucic pada 2020. Dia juga berjanji akan memperkuat pertahanan Serbia.
"Kami akan memperkuat penerbangan kami. Kami juga akan menambah jumlah drone," kata Vucic.
Selama percakapan via telepon, Erdogan pekan lalu memberi selamat kepada Vucic atas keberhasilannya dalam pencalonan kembali, dengan mengatakan dia percaya bahwa persahabatan kedua negara akan diperkuat lebih lanjut dengan solidaritas dan ketulusan.
Menceritakan bagaimana seluruh wilayah dipengaruhi oleh perang Rusia-Ukraina, Erdogan juga menegaskan kembali bahwa Turki akan terus melakukan yang terbaik untuk menjaga perdamaian.
Dia juga menunjukkan perlunya memberikan pesan yang konstruktif dan memberikan stabilitas dan keamanan lebih kepada aktor kawasan di masa sulit ini.
Sementara itu, Vucic menekankan pentingnya Serbia dan perkembangan ekonominya dalam hubungan baik dengan Turki, serta untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.
Kemampuan drone tempur Bayraktar TB2 di lapangan telah beberapa kali dibuktikan memiliki performa bagus oleh Angkatan Bersenjata Turki maupun tentara negara-negara yang telah mengakuisisi drone tersebut. Bayraktar TB2 telah dijual ke negara-negara termasuk Ukraina, Qatar, Azerbaijan dan Polandia.
Pada Mei mendatang, Polandia menjadi negara anggota Uni Eropa dan NATO pertama yang memperoleh drone itu dari Turki.