REPUBLIKA.CO.ID., LONDON -- Pemerintah Inggris pada Senin (11/4/2022) memperingatkan kemungkinan penggunaan senjata kimia oleh pasukan Rusia di kota pelabuhan Mariupol di Ukraina yang terkepung.
Setelah menganalisis operasi Rusia di wilayah timur negara itu dan khususnya Oblast Donetsk, di mana gas fosfor dilaporkan dikerahkan oleh pasukan Rusia, otoritas Inggris menyampaikan keprihatinan atas kemungkinan penggunaan senjata kimia di Mariupol untuk memastikan kemenangan Rusia.
“Pasukan Rusia sebelumnya menggunakan amunisi fosfor di Oblast Donetsk dan meningkatkan kemungkinan penggunaan selanjutnya di Mariupol karena pertempuran di kota itu semakin intensif,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan.
“Penembakan Rusia terus berlanjut di wilayah Donetsk dan Luhansk, di mana pasukan Ukraina memukul mundur beberapa serangan yang mengakibatkan penghancuran tank, kendaraan, dan peralatan artileri Rusia,” tambah pernyataan itu.
Kemhan Inggris juga memperingatkan penggunaan bom terarah oleh Moskow yang sangat meningkatkan risiko korban sipil dan korban jiwa seperti di kota Kramatorsk timur Ukraina pekan lalu di mana ratusan warga sipil tewas dalam serangan roket di stasiun kereta api.
Setidaknya 1.793 warga sipil telah tewas dan 2.439 terluka di Ukraina sejak Rusia menyatakan perang pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB, dan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi. Lebih dari 4,5 juta orang Ukraina telah melarikan diri ke negara lain, dengan jutaan lainnya mengungsi, menurut badan pengungsi PBB.