Kamis 14 Apr 2022 09:05 WIB

Laporan: Pedagang Berlian Israel Kemungkinan Bantu Pendanaan Perang Rusia

Pedagang berlian Israel membantu mendanai operasi militer Rusia di Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
 Seorang karyawan menunjukkan batu berkualitas permata, termasuk berlian kasar 242 karat langka yang akan ditawarkan pada lelang internasional ke-100 produsen berlian Alrosa yang dikendalikan negara Rusia, selama presentasi di Moskow, Rusia, 25 Februari 2021. Berlian itu satu dari batu kualitas permata terbesar yang ditambang Alrosa abad ini, kata perusahaan itu. Gambar diambil 25 Februari 2021.
Foto:

Laporan Haaretz juga menemukan bahwa, tujuan terpenting ekspor berlian Rusia ke Eropa adalah Antwerpen, Belgia. Dealer berlian di Antwerpen telah mengaktifkan lobi untuk mencegah masuknya impor berlian kasar ke dalam daftar sanksi Uni Eropa.  Upaya mereka tampaknya telah berhasil karena Uni Eropa belum menempatkan berlian Alrosa atau Rusia dalam daftar sanksi.  Celah ini memicu reaksi dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy  ketika berbicara di depan parlemen Belgia seminggu yang lalu.

“Kami memerangi tirani yang ingin membongkar Eropa. Tetapi ada orang-orang yang menganggap berlian kasar Rusia yang dijual di Antwerpen lebih penting,” ujar Zelenskyy, dilansir Middle East Monitor, Kamis (14/4/2022).

Laporan Haaretz menyebut Uni Emirate Arab (UEA) sebagai pemain berlian yang sedang naik daun. UEA menawarkan kebijakan pajak yang lunak kepada para dealer berlian, dan sistem perbankan yang permisif dalam hal penegakan aturan terhadap pencucian uang. Ini merupakan sebuah masalah yang masih dianggap sebagai keuntungan dalam industri berlian.

Pada Februari, Israel Diamond Exchange (IDE) membuka kantor perwakilan di Dubai Diamond Exchange (DDE) yang bertempat di Almas Tower, Dubai Multi Commodities Center (DMCC).  Pembukaan kantor IDE dilakukan satu hari setelah DMCC mengumumkan bahwa, UEA menjadi pusat perdagangan berlian kasar terbesar di dunia. Tahun lalu, UEA mencatat perdagangan berlian kasar senilai 22,8 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement