Jumat 15 Apr 2022 18:45 WIB

Tekan Rusia, Warga Jerman Diminta Menghemat Energi 

Warga Jerman diminta menggunakan transportasi umum atau bersepeda.

Pengendara sepeda melewati taman penuh tulip di Neuenburg, Jerman, Rabu, 13 April 2022. Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan Jerman harus mulai menghemat energi sekarang agar lebih mandiri dari ketergantungan bahan bakar fosil Rusia.
Foto: Philipp von Ditfurth/dpa via AP
Pengendara sepeda melewati taman penuh tulip di Neuenburg, Jerman, Rabu, 13 April 2022. Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan Jerman harus mulai menghemat energi sekarang agar lebih mandiri dari ketergantungan bahan bakar fosil Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Ekonomi Robert Habeck mengatakan Jerman harus mulai menghemat energi sekarang agar lebih mandiri dari ketergantungan bahan bakar fosil Rusia. Pernyataan itu dilontarkan Habecksaat negara ekonomi utama Eropa itu mencari cara untuk memangkas impor gas dan minyak dari Moskow dalam menanggapi perang di Ukraina.

Dengan meningkatnya kematian warga sipil di Ukraina di tengah invasi Rusia, Jerman berada di bawah tekanan untuk melepaskan diri dari gas dan minyak Rusia.

Baca Juga

Para kritikus mengatakan pendapatan dari gas dan minyak itu memberi Moskow dana yang dibutuhkan untuk berperang. Moskow menggambarkan invasinya ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus".

Habeck mengatakan Jerman bisa mengurangi ketergantungan itu jika warga mengurangi konsumsi energi mereka, seraya menyarankan agar warga menggunakan kereta api atau bersepeda daripada mengemudi bila memungkinkan. "Setiap kilometer tanpa mengendarai mobil merupakan kontribusi untuk mempermudah melepaskan diri dari pasokan energi Rusia. Kita juga melindungi iklim," kata Habeck dalam wawancara dengan Funke Media Group.

Habeck mengatakan pemangkasan 10 persen dari konsumsi energi individu memungkinkan. Ia menambahkan bahwa pengusaha dapat berkontribusi dengan menawarkan pilihan kepada para pegawai untuk sedapat mungkin bekerja dari rumah.

"Jika memungkinkan, seseorang dapat bekerja dari rumah lagi satu atau dua hari seminggu, awalnya secara sukarela," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement