REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa dua helikopter Ukraina melanggar wilayah udara Rusia dan melakukan serangan udara terhadap perumahan di wilayah Bryansk yang berbatasan dengan Ukraina. Tujuh orang dilaporkan terluka, termasuk seorang bayi yang lahir pada 2020 di pemukiman Klimovo dan penyidikan telah dibuka, menurut Komite.

“Menggunakan dua helikopter tempur, dilengkapi dengan senjata ofensif berat, tentara Ukraina secara ilegal menyerang wilayah udara Federasi Rusia. Bergerak di ketinggian rendah, bertindak dengan sengaja, mereka melakukan setidaknya enam serangan udara terhadap bangunan di desa Klimovo di distrik Klimovsky di wilayah Bryansk," kata komite baru-baru ini.

Wali Kota Bryansk Alexandr Bogomaz mengatakan bahwa dua rumah rusak dalam serangan itu dan dia mengkonfirmasi tujuh warga terluka, sementara dua di antaranya dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov pada Rabu memperingatkan bahwa jika Ukraina terus menyerang daerah-daerah yang berbatasan dengan Rusia, Moskow akan melanjutkan serangan di Kiev.

"Jika kasus seperti itu terus berlanjut, angkatan bersenjata Federasi Rusia akan menyerang pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kiev, yang sejauh ini ditahan oleh tentara Rusia," ujar Konashenkov.

Setidaknya 1.932 warga sipil telah tewas dan 2.589 terluka di Ukraina sejak awal perang Rusia-Ukraina, menurut perkiraan PBB, dan angka sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi. Lebih dari 4,6 juta warga Ukraina telah melarikan diri ke negara lain sejak awal perang yang dimulai 24 Februari, dengan lebih dari 7 juta lebih mengungsi, kata badan pengungsi PBB.

Ikuti Whatsapp Channel Republika