REPUBLIKA.CO.ID., ISRANBUL -- Penasihat diplomatik presiden Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargash mengatakan negaranya tertarik untuk mengembangkan hubungan dengan Turki, dan mencatat bahwa ada kebutuhan untuk lebih banyak kerja sama antara negara-negara di kawasan.
Berbicara di sebuah seminar berjudul “keamanan dan stabilitas di dunia kita yang berubah dari perspektif UEA,” di Abu Dhabi pada Kamis, Gargash mengatakan, “UEA tertarik meningkatkan hubungannya dengan Turki, Iran, dengan negara-negara Arab. UEA tidak akan menjadi basis yang merugikan negara tetangga seperti Iran.”
Dia menyatakan bahwa UEA akan selalu berusaha untuk menyelesaikan perselisihannya dengan Iran “melalui jalur politik dan diplomasi,” menurut Kantor Berita resmi Emirates.
Pada November 2021, Ali Bagheri, wakil menteri luar negeri Iran untuk urusan politik, mengatakan bahwa negaranya setuju dengan UEA untuk "membuka halaman baru dalam hubungan bilateral," menurut kantor berita Iran IRNA.
"Adalah kepentingan kami bahwa semua negara di kawasan ini membangun agenda stabilitas dan kemakmuran," ujar Gargash.
Pejabat UEA menekankan perlunya platform regional untuk kerja sama dan dialog antara negara-negara di kawasan, termasuk Turki dan Iran, berdasarkan “prinsip penolakan kekerasan, menghormati kedaulatan negara, dan membuka prospek kerja sama ekonomi untuk menciptakan kemakmuran daerah.”
Dia mengatakan bahwa UEA adalah "ekonomi terbesar ketiga di Timur Tengah setelah Turki dan Arab Saudi, dan salah satu ekonomi terbesar di dunia, dengan populasi 10 juta dan PDB USD430 miliar."
UEA dan Turki baru-baru ini memperkuat hubungan mereka di semua tingkatan, dan UEA berusaha untuk menggandakan atau tiga kali lipat volume perdagangannya dengan Turki, yang merupakan salah satu tanda paling menonjol dari hubungan yang memanas antara kedua negara.
Saat ini, UEA adalah mitra dagang terbesar Turki di kawasan Teluk dan menempati urutan kedua di kawasan Teluk dalam hal investasi langsung di Turki.
Pada Februari, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan kunjungan ke UEA, yang pertama dalam hampir 10 tahun terakhir.
Kunjungan Erdogan itu dilakukan setelah kunjungan Sheikh Mohammed bin Zayed, Putra Mahkota Abu Dhabi, ke Ankara pada November 2021.