REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Komunitas Muslim Michigan mengaku meningkatkan kewaspadaan, bahkan menyerukan peningkatan keamanan di sekitar masjid mereka. Tindakan ini merupakan respons atas ancaman keamanan yang serius oleh seorang pria yang datang dari luar negara bagian untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap masjid-masjid di wilayah Detroit, Michigan.
Sebelumnya, seorang pria berusia 60 tahun dari Minnesota ditahan di Penjara Van Buren County di Michigan Barat. Saat ini ia sedang menunggu dakwaan karena menabrak 11 kendaraan di Paw Paw awal pekan ini, menurut laporan berita lokal. Para korban mengatakan mereka yakin pria itu sengaja menabrak "kendaraan yang dikemudikan oleh orang kulit berwarna".
Tersangka ditangkap sebagian besar karena tindakannya sendiri, termasuk kemarahannya di jalan, serta unggahan di media sosial yang merinci niat kekerasannya. Hal ini dijelaskan Amy Doukoure, pengacara staf Council on American-Islamic Relations-Michigan dilansir dari The New Arab, Sabtu (16/4/2022).
"Ini benar-benar pekerjaan polisi yang bagus. Dia benar-benar terbuka dengan ancamannya, dan mereka dapat melacak pergerakannya dengan cepat," kata Doukoure.
Doukoure percaya Michigan telah menjadi sasaran kekerasan anti-Muslim karena perhatian media yang tinggi tahun ini. Ditambah adanya berita tentang dua walikota Muslim yang baru terpilih dan dewan yang semuanya Muslim, juga kehadiran anggota Kongres Rashida Tlaib.
"Media benar-benar menghebohkan daerah ini. Ada populasi Muslim yang besar. Orang-orang sangat berhati-hati. Ada ancaman terhadap masjid-masjid tertentu," katanya.
Selama bulan suci Ramadhan yang sedang berlangsung, orang-orang bersikap ekstra hati-hati karena kerentanan yang ditimbulkan oleh kerumunan besar.
"Saya hanya berpikir, bahwa penting bagi orang-orang untuk mengetahui kalau selama Ramadhan orang-orang berkumpul di waktu suci ini," katanya.
"Kami ingin semua orang di sini aman. Kami memang berpuasa sepanjang hari, dan cenderung sangat ramai di malam hari," tambahnya.