Ahad 17 Apr 2022 13:33 WIB

Anak-anak di AS dan Eropa Terjangkit Penyakit Misterius

Penyakit ini mungkin berkaitan dengan virus yang biasanya diasosiasikan dengan flu.

Rep: Lintar Satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Virus misterius (ilustrasi)
Foto: www.pixabay.com
Virus misterius (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pejabat kesehatan di sejumlah negara menyelidiki kasus-kasus penyakit liver atau hati serius pada anak. Mereka menduga penyakit ini mungkin berkaitan dengan virus yang biasanya diasosiasikan dengan flu.

Pada Jumat (15/4/2022) lalu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan Inggris menyelidiki setidaknya 74 kasus hepatitis atau peradangan hati pada anak. WHO menambahkan tiga kasus serupa di Spanyol dan beberapa di Irlandia juga sedang diselidiki.  

Baca Juga

Sementara pejabat kesehatan Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka sedang menyelidiki sembilan kasus yang serupa. Semua kasus terjadi di Negara Bagian Alabama tapi pemerintah AS mengatakan mereka sedang mencari apakah kasus yang sama terjadi di negara bagian yang lain.

"Mengingat meningkatnya kasus yang dilaporkan satu bulan terakhir dan menguatnya aktivitas pencarian kasus, tampaknya akan semakin banyak kasus yang akan dilaporkan dalam beberapa hari ke depan," kata WHO dalam pernyataannya pada Sabtu (16/4/2022).

Pejabat WHO mengatakan anak-anak AS yang terjangkit berusia antara 1 sampai 6 tahun dan dua anak membutuhkan transplantasi hati. Rentang usia anak-anak di Eropa juga sama meski di sejumlah kasus usianya lebih tua.

WHO menyadari mengenai penyakit tidak biasa ini pada awal bulan ketika mereka mengetahui terdapat 10 anak di Skotlandia yang memiliki masalah hati. Satu sakit pada bulan Januari dan sembilan lainnya pada bulan Maret. Semuanya menjadi parah dan diagnosa dengan hepatitis setelah dibawa ke rumah sakit.

Sejak itu pemerintah Inggris mengidentifikasi 64 kasus lainnya. WHO mengatakan tidak ada yang meninggal dunia tapi enam anak membutuhkan transpalasi hati.

Tes laboratorium sudah membuang kemungkinan virus hepatitis tipe A ,B, C dan E yang menyebabkan penyakit ini. Pemerintah mengatakan mereka tidak mengetahui apakah perjalanan internasional atau faktor lain yang menyebabkan anak-anak terpapar.

Namun mereka mencatat baru-baru ada lonjakan penyebaran adenovirus. Terdapat lusinan adenovirus sebagian di antaranya diasosiasikan dengan gejala-gejala flu seperti demam, sakit tenggorokan dan mata merah.

Namun beberapa versi memicu masalah lain seperti peradangan di perut dan usus. Adenovirus sebelumnya dikaitkan dengan hepatitis pada anak tapi sebagian besar pada anak-anak yang sistem imunnya lemah.

Hasil tes menunjukkan beberapa anak di Eropa positif adenovirus dan beberapa positif Covid-19. Tapi, kata WHO, kerja laboratorium membutuhkan eksplorasi pada setiap potensi hubungan dengan virus tertentu.

Pejabat kesehatan Alabama mengatakan mereka melihat terjadi peningkatan hepatitis pada anak sejak bulan November. Setiap anak yang terjangkit hepatitis positif adenovirus.

Pemerintah sedang mengeksplorasi hubungan satu versi adenovirus yakni adenovirus 41 yang biasanya diasosiasikan dengan peradangan usus. Pejabat di Alabama mengatakan tidak ada kasus yang memiliki penyakit bawaan sehingga mereka beresiko terkena penyakit hati.

"Saat ini adenovirus mungkin yang menyebabkannya, tapi penyidik masih mempelajari lebih lanjut, termasuk membuang penyebab hepatitis yang lebih umum," kata Pusat Pencegah dan Pengendalian Penyakit AS, CDC dalam pernyataannya.

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement