REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Militer Ukraina mengatakan pertempuran di jalan-jalan Kota Kreminna mulai pecah dan proses evakuasi tidak mungkin dilakukan. Kota itu salah satu dari dua lokasi yang berhasil Rusia dobrak di sepanjang garis pertahanan pada Senin (18/4/2022) kemarin.
Administrator militer regional Luhansk, Serhiy Haidai mengatakan Kota Kreminna digempur rudal semalaman. Gedung pemukiman warga terbakar dan komplek olahraga Olympus yang merupakan tempat latihan atlet Olimpiade menjadi target serangan.
Di stasiun televisi Ukraina, Haidai mengatakan Rusia merebut kota itu setelah "meningkatkan semua (serangnya) di lapangan". Sehingga anak buahnya terpaksa mundur untuk berkumpul kembali dan melanjutkan pertempuran.
"Tidak masuk akal untuk tetap bertahan di satu tempat, untuk mati bagi semua orang, tanpa menimbulkan kerusakan signifikan pada musuh," katanya.
Sebelumnya pejabat pemerintah Ukraina mengatakan pasukan Rusia terus menggempur garis pertahanan yang sepanjang 480 kilometer. Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin meningkatkan serangannya di wilayah Luhansk dan Donetsk serta wilayah Zaporizhzhia.
"Penjajah mencoba menerobos pertahanan kami, untungnya militer kami bertahan, mereka hanya berhasil menerobos dua kota, satu Kreminna dan satu lagi kota kecil," kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov.
"Kami tidak akan menyerahkan satu pun wilayah kami," tambahnya.