REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Beban kasus Covid-19 varian omicron di Korea Selatan (Korsel) menunjukkan melandai sepekan terakhir. Namun, kasus harian pada Selasa (19/4/2022) kembali melonjak karena peningkatan tes.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mencatat tambahan 118.504 kasus Covid-19 baru, termasuk 20 kasus dari kedatangan luar negeri, KDCA mencatat total beban kasus kini menjadi 16.471.940.
Penghitungan baru ini serupa dengan angka yang terlihat pada pekan ketiga Februari ketika gelombang omicron mulai meningkat secara nasional. Virus memuncak pada 621.178 kasus pada 17 Maret, dan sejak itu telah berkurang. Korsel melaporkan 93.001 kasus pada Ahad dan 47.743 pada Senin. Penghitungan Selasa pekan lalu adalah 210.732.
Sementara itu, jumlah kematian akibat Covid-19 mencapai 21.354, naik 130 dari hari sebelumnya. Tingkat kematian adalah 0,13 persen. Jumlah pasien yang sakit kritis mencapai 834, turun 16 dari sehari yang lalu.
Dari infeksi yang ditularkan secara lokal, Seoul melaporkan 21.819 kasus dan Provinsi Gyeonggi di sekitarnya menambahkan 29.671 kasus. Incheon, 40 kilometer barat Seoul, mengidentifikasi 6.668 kasus.
"Pada Senin tengah malam, 44,53 juta, atau 86,8 persen dari 52 juta penduduk, telah divaksinasi penuh, dan 33 juta, atau 64,3 persen, telah menerima suntikan penguat," kata KDCA dilansir laman Yonhap News Agencies, Selasa.
Sementara itu, KDCA mengatakan dua versi baru omicron, XE dan XM, terdeteksi untuk pertama kalinya di Korea Selatan. Sementara varian rekombinan tersebut tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih serius daripada varian XE sebelumnya, otoritas kesehatan mengatakan mereka akan meningkatkan pemantauan kasus baru yang terkait dengan varian yang relatif tidak diketahui.
KDCA juga mengatakan beban kasus mingguan terus menurun sejak minggu ketiga Maret. Jumlah infeksi baru yang diperkirakan berasal dari satu kasus adalah 0,78.