REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Tiga ledakan mengguncang sebuah sekolah menengah di Kabul barat, Afghanistan pada Selasa (18/4/2022) waktu setempat. Ledakan tersebut menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai anak-anak sekolah.
Diketahui wilayah tersebut merupakan lingkungan komunitas Syiah Hazara. Komunitas itu adalah minoritas etnis dan agama yang sering menjadi sasaran kelompok militan Sunni, termasuk ISIS.
"Tiga ledakan telah terjadi di sebuah sekolah menengah, ada beberapa korban dari orang-orang Syiah kami," kata juru bicara komandan Kabul Khalid Zadran. Dia kemudian menambahkan bahwa enam orang tewas dan 11 terluka dalam ledakan tersebut.
Kepala departemen perawatan rumah sakit, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan setidaknya empat orang tewas dan 14 terluka dalam ledakan itu. Pusat medis lain, Rumah Sakit Darurat, mengatakan dalam sebuah pernyataan di Twitter bahwa mereka telah menerima tujuh anak yang terluka dalam ledakan tersebut.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Ledakan menyusul jeda kekerasan selama bulan-bulan musim dingin dan setelah pasukan asing mundur tahun lalu.
Taliban mengatakan pihaknya telah mengamankan negara itu sejak mengambil alih kekuasaan pada Agustus. Namun para pejabat dan analis internasional mengatakan bahwa risiko kebangkitan militan tetap ada dan kelompok militan Negara Islam telah mengklaim beberapa serangan besar.