Jumat 22 Apr 2022 09:33 WIB

Putin Klaim Rebut Kota Pelabuhan Ukraina

Kota pelabuhan Mariupol dibebaskan setelah hampir dua bulan dikepung.

Rep: Dwina agustin/ Red: Friska Yolandha
Foto satelit yang dirilis Planet Labs dan diambil pada 20 April 2022 menunjukkan Pabrik Baja Azovstal di Mariupol, Ukraina, dengan beberapa lubang besar meledak di atapnya.
Foto:

Wartawan yang mencapai Mariupol selama pengepungan menemukan jalan-jalan penuh dengan mayat. Hampir semua bangunan hancur dan penduduk meringkuk kedinginan di ruang bawah tanah, keluar untuk memasak sisa makanan di kompor darurat atau mengubur mayat di kebun.

Ukraina memperkirakan puluhan ribu warga sipil meninggal dunia di Mariupol, beberapa dikubur di kuburan massal. PBB dan Palang Merah mengatakan korban sipil setidaknya ribuan.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dan menolak tuduhan Ukraina sebagai bukti kekejaman, dengan mengatakan Ukraina telah melancarkan serangan tersebut. Moskow menyebut serangannya sebagai operasi militer khusus untuk demiliterisasi dan denazifikasi Kiev.

Sedangkan dalam pesan video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy menuduh tentara Rusia melakukan banyak kekejaman di Ukraina, termasuk di Mariupol. Dia mendesak negara-negara untuk memutuskan hubungan dengan Moskow.

"Ini hanya langkah pertama (bagi Rusia) untuk menguasai Eropa timur, untuk menghancurkan demokrasi di Ukraina. Kami berjuang tidak hanya untuk kemerdekaan kami, tetapi untuk kelangsungan hidup kami, untuk rakyat kita agar tidak dibunuh, disiksa dan diperkosa," kata Zelenskiyy dalam pidato video di parlemen Portugal.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement