REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Jelang hari libur militer negara, Korea Utara (Korut) pada Ahad (24/4/2022) memberitakan bagaimana negaranya memperoleh kekuatan tak terkalahkan yang tidak dapat diabaikan oleh dunia. Pada Senin (25/4/2022) Korut akan menandai peringatan 90 tahun berdirinya Tentara Revolusioner Rakyat Korea.
Pemantau internasional menilai Korut mungkin bakal menggelar parade militer besar atau melakukan pertunjukan senjata lainnya. Sebuah laporan oleh kantor berita negara KCNA pada Ahad mencantumkan sejarah pencapaian militer Korut, dari pertempurannya melawan Amerika Serikat (AS) dalam Perang Korea 1950-1953 dan pertempuran kecil sepanjang Perang Dingin hingga pengeboman 2010 di pulau Yeonpyeong Korea Selatan, yang menyerang sasaran militer dan sipil.
"Militer Korea Utara dilengkapi dengan kemampuan ofensif dan defensif yang dapat mengatasi perang modern apa pun," kata KCNA. KCNA dalam pemberitaannya juga memuji kejeniusan ideologi militernya.
"Komando militer yang luar biasa dan keberanian serta nyali yang tak tertandingi, dan kepemimpinannya dalam mendapatkan kekuatan tak terkalahkan Korut," KCNA.
Selama beberapa pekan citra satelit komersial memang telah menunjukkan ribuan tentara Korut berlatih berbaris dalam formasi di tempat pelatihan parade di ibu kota Pyongyang. Para analis telah memperkirakan parade militer pada 15 April, yang merupakan peringatan 110 tahun kelahiran Kim Il Sung, mendiang pendiri komunis Korut, dan hari libur terbesar negara itu, namun hanya prosesi sipil kecil yang dilaporkan.
"Persiapan telah berlangsung, parade sekarang dapat terjadi pada atau sekitar hari libur militer Senin," tulis 38 North, sebuah program yang berbasis di AS, dan NK News, sebuah situs web yang berbasis di Seoul yang melacak Korut.
Parade terbaru Korut diadakan pada malam hari, dan digunakan untuk mengungkap senjata baru, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-17 terbesarnya. Korut telah melakukan serangkaian uji coba rudal balistik yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini. Pejabat AS dan Korea Selatan mengatakan ada tanda-tanda bahwa Korut dapat melanjutkan uji coba senjata nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, dikutip dari Reuters.