Senin 25 Apr 2022 02:55 WIB

Hamas Tuntut Israel Cegah Eskalasi di Gaza

Israel meluncurkan serangan udara di Gaza untuk pertama kalinya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah Israel, di atas Kota Gaza, Kamis pagi, 21 April 2022.
Foto:

Dalam pernyataan pers 21 April, anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq mengatakan serangan Israel adalah upaya pendudukan untuk menutupi kegagalannya. Rishq mengatakan rakyat Palestina dan perlawanan telah memaksa pihak berwenang Israel untuk menghentikan pawai sayap kanan oleh para pemukim menuju Gerbang Damaskus di Yerusalem, serta menghentikan rencana pengorbanan hewan di Al-Aqsa.

Pada 19 April, kelompok sayap kanan Yahudi Chozrim Lahar dihentikan oleh polisi Israel dari mengorbankan seekor kambing di dalam Masjid Al-Aqsa.

Pada 20 April, pers Israel melaporkan bahwa kepemimpinan politik telah memutuskan untuk menutup halaman Masjid Al-Aqsa bagi pemukim Yahudi mulai 22 April hingga akhir Ramadhan, dalam upaya untuk meredakan ketegangan. Pada hari yang sama, polisi Israel mencegah ekstremis Yahudi termasuk anggota Knesset Itamar Ben-Gvir mencapai area Gerbang Damaskus di Yerusalem timur untuk Pawai Bendera yang mereka rencanakan, menyusul ancaman dari Hamas dan faksi Palestina lainnya.

“Sama seperti kami mengalahkan Bendera March, kami akan mengalahkan kebijakan penyerangan ke Masjid Al-Aqsa. Kami masih berada di awal pertempuran melawan pendudukan Israel,” kata Haniyeh dalam pernyataan pers 21 April.

Dalam pernyataan lain, Hamas meminta orang-orang Palestina untuk pergi secara massal ke Masjid Al-Aqsha pada hari berikutnya untuk melakukan shalat subuh dan mempertahankan tempat suci dari pelanggaran Israel.

Kemudian pada 22 April, bentrokan baru meletus antara jamaah Muslim dan polisi Israel di masjid, menyebabkan sedikitnya 31 warga Palestina terluka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement