Senin 25 Apr 2022 02:55 WIB

Hamas Tuntut Israel Cegah Eskalasi di Gaza

Israel meluncurkan serangan udara di Gaza untuk pertama kalinya.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza ke arah Israel, di atas Kota Gaza, Kamis pagi, 21 April 2022.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh mengatakan dalam pernyataan pers 15 April bahwa kelompok perlawanan akan membalas jika serangan pemukim Israel berlanjut di Masjid Al-Aqsa. Kemudian menyatakan akan mempertahankan Al-Aqsa dengan segala cara.

Dilansir dari laman Al-Monitor pada Sabtu (23/4/2022) Dia juga menguraikan empat tuntutan untuk Israel, berikut di anataranya:

Baca Juga

1.  mengizinkan jamaah untuk mengakses Masjid Al-Aqsha dengan bebas dan tidak menyerang mereka di dalam tempat suci

2. membebaskan para tahanan yang ditangkap pada 15 April serta mereka yang ditangkap sebelumnya

3. mencegah pengorbanan hewan di dalam masjid, mengacu pada ancaman oleh kelompok ekstremis Yahudi untuk melakukan pengorbanan di kompleks masjid

4. akhiri pembunuhan di Jenin, kamp terdekat dan di seluruh Tepi Barat

Sementara Pejabat intelijen Mesir dan Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland telah mengintensifkan kontak dengan kedua belah pihak dalam upaya untuk mencegah eskalasi di Gaza atas peristiwa Al-Aqsa. Hamas juga menyatakan dalam siaran pers bahwa Haniyeh telah menerima telepon dari Wennesland, yang meminta semua pihak terkait untuk bekerja mengatasi situasi.

Namun terlepas dari upaya mediasi yang dipimpin Mesir dan PBB untuk menghindari eskalasi dari Jalur Gaza, sebuah roket ditembakkan dari daerah kantong itu ke Israel pada 19 April. Tidak ada faksi yang mengaku bertanggung jawab.

Sebagai tanggapan, militer Israel meluncurkan serangan udara di Gaza untuk pertama kalinya sejak konflik tahun lalu dan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, bereaksi dengan menembakkan roket permukaan ke udara ke jet Israel.

Pada 21 April, serangkaian roket diluncurkan dari Gaza menuju Israel selatan, tanpa klaim tanggung jawab dari faksi mana pun. Selanjutnya, Israel menyerang posisi perlawanan di dalam kantong, dengan Hamas merespons dengan menembakkan roket darat ke udara.


Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement