REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO – Manusia tertua di dunia, yakni seorang wanita asal Jepang, Kane Tanaka (119 tahun), dilaporkan telah meninggal, Senin (25/4/2022). Sebelumnya Tanaka tinggal di sebuah panti jompo di wilayah Fukuoka.
“Saya menantikan untuk melihat Kane-san pada Hari Penghormatan untuk Orang Tua tahun ini (libur nasional pada bulan September) dan merayakan bersama dengan soda dan cokelat favoritnya. Saya sangat sedih dengan berita itu (kematian Kane),” kata Gubernur Fukuoka Seitaro Hattori dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Meski berusia 119 tahun dan tinggal di panti jompo, kondisi kesehatan Tanaka terbilang stabil. Sehari-hari, dia biasa bangun pukul 06:00. Menjelang sore, Tanaka menghabiskan waktunya dengan belajar matematika dan berlatih kaligrafi. Ia diketahui gemar menikmati permainan papan dan pemecahan masalah matematika. Soda dan coklat menjadi camilan kesukaannya.
Tanaka lahir pada 2 Januari 1903. Seumur hidupnya, dia mengalami dua kali perang dunia. Pada masa mudanya, Tanaka menjalankan berbagai bisnis, termasuk toko mie dan toko kue beras. Pada 1922, ia menikah dengan seorang pria bernama Hideo Tanaka. Mereka dikaruniai empat anak dan mengadopsi satu anak tambahan.
Saat gelaran Olimpiade Tokyo 2021, Tanaka sempat berencana menggunakan kursi roda untuk berpartisipasi dalam estafet obor. Namun berhubung pandemi Covid-19 masih berlangsung, rencana itu tak dapat dia wujudkan.
Guinness World Records menobatkan Tanaka sebagai manusia tertua di dunia pada 2019. Saat itu, dia sempat ditanya, momen apa yang paling bahagia dalam hidupnya. Tanaka menjawab, “Sekarang”. “Salah satu hiburan favorit Kane adalah permainan Othello dan dia menjadi ahli dalam permainan papan klasik, sering mengalahkan staf rumah peristirahatan,” kata Guinness.
Sebelum Tanaka, manusia tertua yang pernah tercatat dan diverifikasi Guinness World Records adalah wanita asal Prancis Jeanne Louise Calment. Dia meninggal dalam usia 122 tahun dan 164 hari pada 1997.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
