REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Kelompok Houthi membuat tawaran baru kepada PBB terkait pembebasan 200 tahanan dari masing-masing pihak yang bertikai di Yaman sebelum Idul Fitri. Hal ini dilaporkan oleh televisi Al-Masirah yang mengutip Kepala Komite Urusan Tahanan Houthi, Abdul Qader al-Murtada.
Murtada mengatakan, alasan tawaran baru itu adalah penundaan implementasi perjanjian pertukaran tahanan. Houthi menunggu tanggapan dari Koalisi Arab.
Bulan lalu, pihak-pihak yang bertikai di Yaman membahas kemungkinan pertukaran tahanan. Pertukaran tahanan dapat membebaskan ratusan tahanan, termasuk 16 warga negara Saudi dan saudara dari mantan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi. Tetapi sejauh ini tidak ada kesepakatan akhir yang dicapai.
Murtada mengatakan bahwa kesepakatan itu berada di bawah naungan PBB. Berdasarkan kesepakatan pertukaran tahanan tersebut, maka sebanyak 1.400 tahanan Houthi akan dibebaskan dengan imbalan 823 tahanan koalisi, termasuk 16 warga Saudi dan tiga tahanan Sudan.
Awal bulan ini, pihak-pihak yang bertikai dalam konflik di Yaman menyetujui gencatan senjata nasional untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. Gencatan senjata dicapai di bawah kesepakatan yang ditengahi PBB.