Rabu 27 Apr 2022 12:09 WIB

Rusia Setop Pasok Gas ke Polandia dan Bulgaria 

Gazprom mengatakan pengiriman gas dihentikan mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Perusahaan energi Rusia Gazprom akan menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria mulai Rabu (27/4/2022). Perusahaan gas negara Polandia, PGNiG, mengatakan, Gazprom telah memberikan pemberitahuan bahwa semua pengiriman gas akan dihentikan mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat.
Foto: AP Photo/Emilio Morenatti
Perusahaan energi Rusia Gazprom akan menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria mulai Rabu (27/4/2022). Perusahaan gas negara Polandia, PGNiG, mengatakan, Gazprom telah memberikan pemberitahuan bahwa semua pengiriman gas akan dihentikan mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan energi Rusia Gazprom akan menghentikan pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria mulai Rabu (27/4/2022). Perusahaan gas negara Polandia, PGNiG, mengatakan, Gazprom telah memberikan pemberitahuan bahwa semua pengiriman gas akan dihentikan mulai pukul 08.00 pagi waktu setempat.

"Pada 26 April, Gazprom memberi tahu PGNiG tentang niatnya untuk sepenuhnya menangguhkan pengiriman berdasarkan kontrak Yamal pada awal hari kontrak pada 27 April,” kata perngataan PGNiG, dilansir Anadolu Agency.

Baca Juga

Kementerian Energi Bulgaria juga mengkonfirmasi bahwa Gazprom menghentikan pasokan gas ke negaranya. Pada 26 April, perusahaan gas negara Bulgaria, Bulgargaz AD menerima pemberitahuan bahwa pengiriman gas bumi dari Gazprom Export akan dihentikan pada 27 April 2022.

“Pihak Bulgaria telah sepenuhnya memenuhi kewajibannya dan telah melakukan semua pembayaran yang diperlukan berdasarkan perjanjian ini pada waktu yang tepat, secara ketat dan sesuai dengan klausulnya,” ujar Kementerian Energi Bulgaria.

Pada 1 April Gazprom mengedarkan pemberitahuan kepada seluruh pelanggannya sehubungan dengan ketentuan pembayaran baru untuk gas Rusia. Gazprom menyatakan, mulai awal April pembayaran gas harus dalam mata uang rubel. 

"Gazprom menghormati hukum Rusia, dan secara resmi menyampaikan kepada pelanggan terkait prosedur baru untuk pembayaran rubel Rusia," ujar pernyataan Gazprom.

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dekrit yang menetapkan aturan untuk perdagangan gas alam Rusia dalam mata uang rubel. Putin mengatakan, Rusia akan menghentikan pasokan gas ke pembeli dari "negara-negara yang tidak bersahabat" jika mereka tidak beralih ke pembayaran dengan rubel mulai 1 April.

"Untuk membeli gas alam Rusia, mereka harus membuka rekening rubel di bank-bank Rusia. Dari rekening inilah gas akan dibayarkan mulai 1 April," kata Putin.

Menteri Iklim dan Lingkungan Polandia, Anna Moskwa, mengatakan, Polandia memiliki cadangan gas yang diperlukan dan sumber pasokan. Moskwa mengklaim kebutuhan energi Polandia tidak bergantung pada Rusia.

"Kami secara efektif telah independen dari Rusia selama bertahun-tahun. Gudang kami 76 persen penuh. Tidak akan ada kekurangan gas di rumah-rumah Polandia,” ujar Moskwa.

Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (IEA), Fatih Birol, mengatakan, langkah Gazprom untuk menghentikan pasokan gas ke Polandia adalah tanda lain dari politisasi Rusia atas perjanjian yang ada. Hal ini akan mempercepat upaya Eropa untuk tidak bergantung pada pasokan energi Rusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement