Kamis 28 Apr 2022 21:53 WIB

Beijing Tutup Seluruh Sekolah di Kota

Beijing akan menggelar tes massal ketiga pada Jumat (29/4/2022)

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Beijing memperketat peraturan pembatasan sosial Covid-19 dengan menutup seluruh sekolah di kota itu.
Foto: AP Photo
Beijing memperketat peraturan pembatasan sosial Covid-19 dengan menutup seluruh sekolah di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING  -- Beijing memperketat peraturan pembatasan sosial Covid-19 dengan menutup seluruh sekolah di kota itu. Ibukota China tersebut berusaha mencegah penyebaran semakin meluas. Kota yang dihuni 21 juta jiwa itu akan menggelar tes massal ketiga pada Jumat (29/4/2022) besok.

Pada Kamis (28/4/2022) Biro Pendidikan Beijing memerintahkan semua sekolah untuk mengakhiri kelas tatap muka pada Jumat besok. Belum diketahui kapan belajar di sekolah kembali dilakukan, apakah sekolah menyediakan kelas daring atau mengizinkan siswa yang menghadapi ujian penting kembali ke kelas.

Beijing mengumumkan 50 kasus infeksi baru, dua diantaranya tanpa gejala. Sehingga total kasus infeksi gelombang wabah terbaru menjadi sekitar 150 orang. Sekitar 30 persen di antaranya siswa sekolah, klaster di enam sekolah dan dua taman kanak-kanak di Chaoyang.

Pada Kamis ini warga yang tinggal di dua komplek perumahan di distrik Chaoyang, Beijing juga diminta tinggal di rumah. Sejumlah klinik dan bisnis juga ditutup. Beijing bergerak lebih cepat dibanding kota-kota Cina lainnya dalam memberlakukan peraturan pembatasan sosial meski angka kasus infeksi rendah dan wabah masih dapat ditangani.

Tujuannya untuk menghindari peraturan pembatasan sosial lebih ketat seperti Shanghai. Kota berpenduduk 25 juta jiwa itu dilanda penyebaran virus corona varian Omicron. Banyak warga di Shanghai yang tidak bisa keluar rumah selama empat pekan lebih dan sekolah sudah digelar daring sejak bulan lalu.

Peraturan Covid-19 yang ketat memicu rasa frustasi dan kemarahan warga. Karena kelangkaan pangan dan kebutuhan dasar, ketidakmampuan rumah sakit menangani masalah kesehatan darurat lain dan buruknya pusat karantina dimana semua warga yang positif harus ditinggal.

Komisi Kesehatan Nasional China mengumumkan 11.285 kasus positif di seluruh China. Sebagian besar tanpa gejala dan berada di Shanghai. Komisi juga melaporkan 47 pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Pada Rabu (27/4/2022) kemarin pihak berwenang Kota Shanghai mengatakan mereka akan menganalisa tes massal yang terbaru untuk menentukan pemukiman mana saja yang dapat hidup lebih bebas.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement