REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, kekayaan keluarga Presiden Suriah Bashar al-Assad kemungkinan bernilai antara1 hingga 2 miliar dolar AS. Dalam sebuah laporan yang diminta oleh Kongres, Departemen Luar Negeri mengatakan hanya dapat memberikan perkiraan kekayaan Assad yang diyakini memiliki aset dengan nama fiktif atau melalui transaksi properti yang tidak jelas.
“Perkiraan berdasarkan informasi sumber terbuka umumnya menempatkan kekayaan bersih keluarga Assad di antara 1-2 miliar dolar AS," kata laporan yang dirilis secara publik, dilansir Alarabiya, Jumat (29/4/2022).
Mengutip laporan non-pemerintah dan media, Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa, Assad menjalankan sistem patronase yang kompleks. Termasuk perusahaan cangkang dan fasad perusahaan yang berfungsi sebagai alat bagi rezim untuk mengakses sumber daya keuangan.
Perkiraan tersebut termasuk kekayaan istri presiden, saudara laki-laki, saudara perempuan, sepupu dan paman, yang sebagian besar berada di bawah sanksi AS. Departemen Luar Negeri tidak memiliki informasi yang cukup tentang kekayaan bersih tiga anak Assad.
Kongres AS telah menjatuhkan sanksi kepada Assas, setelah dia mendapatkan kembali kendali atas sebagian besar Suriah. Amerika Serikat telah menyerukan akuntabilitas terhadap harta kekayaan Assad. Pada Maret lalu, Assad mengunjungi Uni Emirat Arab dalam kunjungan resmi pertamanya ke sebuah negara Arab sejak perang pecah di Suriah.