REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- ISIS di Afghanistan mengaku bertanggung jawab atas dua pengeboman di utara negara itu. Serangan tersebut mengincar masyarakat minoritas etnis Hazara pada Kamis (28/4/2022) kemarin. Dua bom mobil di Mazar-e-Sharif menewaskan sembilan orang dan melukai 13 lainnya.
ISIS menganggap masyarakat Hazara yang sebagian besar muslim syiah sesat. Dalam pernyataannya, Jumat (29/4/2022) ISIS mengatakan 30 orang syiah tewas dan terluka dalam dua serangan.
Minoritas syiah di Afghanistan kerap menjadi incaran bagi kelompok-kelompok sunni radikal. Dalam beberapa pekan terakhir ISIS Afghanistan yang dikenal ISIS Provinsi Khorasan atau IS-K kerap menyerang masjid, bus umum dan sekolah-sekolah.
Pengeboman terbesar terjadi pada pekan lalu, juga terjadi di Mazar-e-Sharif. Ketika bom keras menewaskan 33 jemaat yang sedang sholat dan santri yang bersekolah di sekitarnya.
Hukum keras Taliban yang kini berkuasa di Afghanistan telah memicu kecaman. Tapi sejumlah pengamat menilai keamanan di seluruh negeri mulai mengalami peningkatan.
Namun serangan mematikan IS-K menjadi tantangan keamanan terbesar pemerintah Taliban. Meski Taliban sudah menyerbu markas IS-K di Afghanistan timur tapi serangan-serangan mereka terus berlanjut.