REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM --- Badan Keamanan dan Intelijen Belanda (AIVD) memperingatkan, kemungkinan serangan teroris oleh kelompok sayap kanan ekstrem semakin meningkat. Menurut laporan itu, ada risiko ideologi radikal di Belanda yang akan mengarah pada niat ekstremis dan penggunaan kekerasan.
Dalam laporannya, AIDV mengatakan, kelompok sayap kanan ekstrem memperoleh lebih banyak pengikut dan menarik lebih banyak perhatian pada 2021. Kelompok-kelompok ini memuji kekacauan, mengecualikan minoritas, dan menutup mata terhadap kekerasan dengan tujuan revolusi kekerasan di Belanda.
Kekerasan menjadi hal yang lumrah di antara kelompok sayap kanan. Selain itu anggotanya mengagungkan kekerasan dalam obrolan di grup chat online yang tertutup.
Badan intelijen juga menaruh perhatian besar pada gerakan ekstremis sayap kanan teroris, yang dikenal sebagai "akselerasiisme". Gerakan ini merupakan seperangkat ide dalam teori kritis dan sosial yang mengusulkan, proses sosial seperti pertumbuhan kapitalis dan perubahan teknologi harus dipercepat secara dramatis agar menciptakan perubahan sosial radikal lebih lanjut.
Para pendukung percaya, perang rasial akan segera terjadi. Karena itu, gerakan sayap kanan bertujuan mempercepat terjadinya perang rasial dengan melakukan serangan.
"Kelompok-kelompok ini memiliki ratusan pengikut dan akan terus meningkat. Diperkirakan hanya sebagian kecil orang yang ingin menggunakan kekerasan teroris itu sendiri, tetapi sulit untuk memprediksi siapa yang akan mengambil langkah itu,” ujar laporan AIDV, dilansir Anadolu Agency, Jumat (29/4).
Laporan tersebut menyatakan, diskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, orientasi seksual, dan agama diterima secara umum. Hal ini akan melemahkan tatanan hukum yang demokratis.
Rekomendasi
-
Menimbang Peluang Trump Mengakui Palestina
-
-
Ahad , 11 May 2025, 12:19 WIB
Sekjen PBB Sambut Kesepakatan Gencatan Senjata Pakistan-India
-
Ahad , 11 May 2025, 11:42 WIB
India dan Pakistan Saling Tuding Langgar Gencatan Senjata Beberapa Jam Setelah Kesepakatan
-
Ahad , 11 May 2025, 11:23 WIB
Putin: Rusia Siap Negosiasi dengan Ukraina
-
Sabtu , 10 May 2025, 23:34 WIB
Terungkap, India yang Minta Gencatan Senjata Usai Digempur Rudal Pakistan Menurut CNN
-