REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ledakan bom di sebuah van penumpang di Kabul menewaskan sedikitnya satu orang pada Sabtu (30/4/2022). Peristiwa itu menjadi ledakan kedua di ibu kota Afghanistan dalam dua hari berurutan.
"Seorang perempuan meninggal dan tiga lainnya terluka," kata juru bicara komandan Kabul Khalid Zadran.
Salah satu saksi ledakan van penumpang, Ali Maisam mengatakan, dia sedang menunggu di luar toko roti terdekat pada saat ledakan terjadi. Dia mengatakan melihat sejumlah mayat.
"Saya melihat orang-orang keluar dari minibus dengan wajah berdarah dan terbakar. Saya melihat empat mayat dibawa keluar dan seorang wanita termasuk di antara yang meninggal," kata Maisam.
Sehari sebelumnya, sebuah ledakan menewaskan lebih dari 50 jamaah setelah salat Jumat di sebuah masjid Kabul. Hingga saat ini tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. Namun sebagian besar pemboman sebelumnya telah diklaim oleh cabang Afghanistan dari kelompok ISIS.
Kekhawatiran keamanan telah meningkat di seluruh Afghanistan ketika negara itu bersiap untuk merayakan Idul Fitri pertama kali bagi pemerintah Taliban pada Ahad (1/5/2022). Kelompok itu digulingkan dari kekuasaan menyusul invasi Amerika Serikat pada 2001 dan dapat merebut kembali kekuasaan pada Agustus tahun lalu.
Pihak berwenang Taliban mengumumkan pada Sabtu, bahwa Idul Fitri akan ditandai sehari berikutnya. Pihak berwenang juga bergerak untuk meredakan ketakutan masyarakat atas keamanan menjelang Idul Fitri.
"Kami memastikan warga negara kami, kami akan memastikan keamanan selama Idul Fitri," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Abdul Nafee Takor.