Ahad 01 May 2022 14:32 WIB

Jepang-Vietnam Perkuat Hubungan Ekonomi dan Keamanan

Jepang adalah penyedia bantuan pembangunan resmi terbesar di Vietnam.

Rep: Rizky Jaramaya/Reuters/ Red: Muhammad Fakhruddin
Jepang-Vietnam Perkuat Hubungan Ekonomi dan Keamanan (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/LUONG THAI LINH
Jepang-Vietnam Perkuat Hubungan Ekonomi dan Keamanan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,HANOI -- Jepang dan Vietnam pada Ahad (1/5) sepakat untuk meningkatkan hubungan ekonomi dan keamanan. Keduanya juga menyerukan agar invasi Rusia di Ukraina segera diakhiri. 

"Kami akan memperkuat hubungan bilateral untuk meningkatkan ekonomi kedua negara ke jalur pemulihan setelah pandemu virus korona," kata Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida kepada wartawan di Hanoi setelah bertemu dengan Perdana Menteri Vietnam, Pham Minh Chinh.  

Baca Juga

Chinh dan Kishida setuju untuk meningkatkan kerja sama dalam perdagangan pasca-pandemi. Termasuk memperkuat rantai pasokan dan transisi energi, sesuai dengan kepentingan bersama.

Jepang adalah penyedia bantuan pembangunan resmi terbesar di Vietnam dan sumber investasi asing langsung terbesar ketiga.  Perdagangan bilateral keduanya naik 8,4 persen tahun lalu menjadi 42,9 miliar dolar AS.

Chinh mengatakan, Vietnam akan mulai mengekspor lengkeng ke Jepang pada September mendatang. Diikuti oleh produk lain seperti jeruk, alpukat dan rambutan. Vietnam juga akan membuka pasar untuk ekspor anggur ke Jepang.

Kishida mengatakan, Jepang akan mendukung transisi energi menuju sejumlah sumber seperti biomassa, hidrogen dan amonia di Vietnam, yang telah berkomitmen untuk menjadi netral karbon pada 2050.

Kishida dan Chinh mengatakan, mereka membahas tanggapan regional terhadap invasi Rusia ke Ukraina dan perselisihan di Laut Cina Selatan. Kishida dan Chinh juga setuju untuk menentang setiap upaya umengubah status quo dengan paksa di Laut Cina Selatan. Dalam kesempatan tersebut, Chinh mengumumkan sumbangan sebesar 500 ribu dolar AS untuk bantuan kemanusiaan ke Ukraina melalui organisasi internasional. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement