Kamis 05 May 2022 20:14 WIB

Ukraina Luncurkan Platform Penggalangan Dana untuk Lawan Rusia

Zelensky meminta masyarakat di seluruh dunia membantu Ukraina mengalahkan Rusia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Gita Amanda
Orang-orang berjalan melewati lokasi ledakan di Kyiv, Ukraina, (ilustrasi). Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meluncurkan platform penggalangan dana global untuk membantu negaranya memenangkan perang melawan Rusia.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Orang-orang berjalan melewati lokasi ledakan di Kyiv, Ukraina, (ilustrasi). Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meluncurkan platform penggalangan dana global untuk membantu negaranya memenangkan perang melawan Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meluncurkan platform penggalangan dana global untuk membantu negaranya memenangkan perang melawan Rusia. Dana yang nanti terhimpun nantinya akan turut digunakan untuk membangun kembali infrastruktur di Ukraina.

“Dalam satu klik, Anda dapat menyumbangkan dana untuk melindungi para pembela kami, untuk menyelamatkan warga sipil kami, dan untuk membangun kembali Ukraina,” kata Zelensky lewat sebuah pesan video yang diunggah di akun Twitter resminya, Kamis (5/5/2022).

Baca Juga

Platform penggalangan dana tersebut diberi nama “United24”. “Setiap donasi penting untuk kemenangan,” ujar Zelensky.

Dia menjelaskan, dana yang terkumpul bakal dialirkan ke bank nasional Ukraina, kemudian dialokasikan ke kementerian-kementerian terkait. Zelensky berjanji akan transparan dalam menggunakan dana tersebut. Setiap 24 jam, Pemerintah Ukraina akan memberikan pembaruan tentang penggunaan dana yang masuk.

Zelensky meminta masyarakat di seluruh dunia membantu Ukraina mengalahkan Rusia. “Hanya bersama-sama kita memiliki potensi untuk menghentikan perang dan membangun kembali apa yang telah dihancurkan Rusia,” ucapnya.

Zelensky mengatakan, Ukraina akan selalu mengingat kontribusi mereka yang berpartisipasi dalam kampanye penggalangan dana United24. Sejak Rusia melancarkan agresi pada 24 Februari lalu, Ukraina sudah menerima aliran bantuan, terutama di bidang militer, dari Barat. Namun pasukan Kiev tetap lebih kecil jika dibandingkan Moskow.

Hingga saat ini, Rusia masih melanjutkan agresi militernya ke Ukraina. Pertempuran sengit terjadi di sejumlah lokasi, satu di antaranya di pabrik baja Azovstal, Mariupol. Pabrik tersebut menjadi benteng terakhir pasukan Ukraina di sana.

Pada Selasa (3/5/2022) lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Pada kesempatan itu Putin menyampaikan bahwa Rusia siap menjalin dialog dan negosiasi dengan Ukraina.

“Presiden Rusia menjelaskan pendekatan mendasar untuk negosiasi dengan perwakilan Ukraina. Secara khusus, dia (Putin) menekankan bahwa meskipun Kiev tidak konsisten dan tidak siap untuk kerja serius, Rusia tetap terbuka untuk berdialog,” kata Kremlin dalam keterangan persnya, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement