REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Eropa harus mengakhiri ketergantungannya pada gas Rusia, kata ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Jumat (6/5/2022).
“Rusia bukan lagi mitra yang dapat diandalkan,” kata dia dalam konferensi virtual yang diselenggarakan oleh harian Jerman Frankfurter Allgemeine Zeitung.
“Kremlin menggunakan posisi pasarnya untuk mengancam Eropa, memecah belah kami, dan memeras kami. Artinya, kita tidak boleh lagi bergantung pada pemasok seperti itu,” tutur dia.
Von der Leyen mengutuk perang Rusia di Ukraina, dan dia mengatakan Eropa seharusnya tidak lagi memberikan miliaran pendapatan "ke negara yang menginvasi tetangganya."
Dia mengatakan negara-negara Eropa akan meningkatkan upaya mereka untuk membeli gas dari sumber alternatif dan mempercepat transisi energi hijau, beralih dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan.
Negara-negara Barat memberlakukan sanksi luas terhadap Rusia, menargetkan individu, bank, bisnis dan perusahaan milik negara besar, dan ekspor.
Setidaknya 3.280 warga sipil telah tewas dan 3.451 lainnya terluka di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai pada 24 Februari, menurut perkiraan PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Lebih dari 5,7 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, dan sekitar 7,7 juta orang mengungsi, menurut data dari badan pengungsi PBB.