REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN – Presiden Suriah melakukan kunjungan mendadak ke Teheran, Iran, Ahad (8/5). Dia bertemu pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Iran Ebrahim Raisi.
Saat bertemu Assad, Ali Khamenei menyerukan peningkatan hubungan antara Iran dan Suriah. “Upaya harus dilakukan untuk meningkatkan hubungan antara kedua negara lebih dari sebelumnya,” ujar Khamenei, dikutip laman Al Arabiya.
Khamenei mengatakan, Suriah saat ini memiliki lebih banyak rasa hormat dan prestise di panggung dunia daripada sebelum perang. “Suriah saat ini tidak sama dengan Suriah sebelum perang; meskipun tidak ada kehancuran sebelum perang, rasa hormat dan prestise Suriah sekarang jauh lebih tinggi daripada di masa lalu, dan semua orang melihat negara ini sebagai kekuatan,” ucapnya.
Sementara itu, Bashar al-Assad memuji hubungan Iran dan Suriah. Menurutnya, relasi strategis kedua negara berhasil membendung upaya Israel “memerintah” kawasan tersebut. Menurut laporan media Iran, Assad hanya melakukan kunjungan satu hari dan akan langsung kembali ke Suriah. Itu merupakan kunjungan kedua Assad ke Iran sejak Suriah dilanda perang sipil pada 2011.
Iran merupakan sekutu utama pemerintahan Assad dalam memerangi kelompok teroris dan kelompok oposisi bersenjata di Suriah. Teheran mengirim ribuan kombatan, termasuk komandan Garda Revolusi Iran, ke negara tersebut untuk mendukung rezim Assad.
Konflik Suriah yang berlangsung selama 11 tahun telah menyebabkan hampir 500 ribu orang. Pertempuran pun menyebabkan jutaan warga Suriah mengungsi ke negara-negara tetangga, termasuk ke Eropa.