Senin 09 May 2022 18:31 WIB

Emir Qatar akan Kunjungi Iran 

Perjalanan Sheikh Tamim juga untuk tindak lanjut beberapa nota kesepahaman bilateral.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani (kiri). Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani diagendakan akan mengunjungi Iran dalam waktu dekat.
Foto: Hussein Malla/AP
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani (kiri). Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani diagendakan akan mengunjungi Iran dalam waktu dekat.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani diagendakan akan mengunjungi Iran dalam waktu dekat. Kunjungan tersebut bakal dimanfaatkan untuk membahas isu bilateral, regional, dan internasional.

“Kunjungan Emir Qatar ke Teheran ada dalam agenda dan mencakup isu-isu bilateral, regional, dan internasional. Setelah perjalanan ini, presiden Iran akan melakukan perjalanan ke negara Teluk,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh, Senin (9/5/2022).

Baca Juga

Media pemerintah Iran juga melaporkan, perjalanan Sheikh Tamim dimaksudkan untuk menindaklanjuti beberapa nota kesepahaman bilateral yang ditandatangani selama kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Doha pada Februari lalu. Sheikh Tamim terakhir kali mengunjungi Iran pada Januari 2020. 

Kala itu dia hendak berusaha mengurangi ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat (AS) menyusul pembunuhan komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qassem Soleimani. Washington mendalangi aksi pembunuhan tersebut.  

Mengutip seorang sumber, Reuters, pada Ahad (8/5/2022) melaporkan, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani akan mengunjungi Iran sebelum melakukan perjalanan ke Jerman, Inggris, dan negara-negara Eropa lainnya. Kunjungannya ke Benua Biru bertujuan membahas upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Sumber itu menambahkan, Sheikh Tamim hendak membawa pihak-pihak dalam JCPOA ke “jalan tengah baru”. Hal itu menyusul kebuntuan dalam pembicaraan tidak langsung Iran-AS atas desakan Teheran bahwa Washington harus menghapus Korps Garda Revolusi Iran dari daftar organisasi teroris asing AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement