Dharmesh Gurjar, seorang pengacara di Ahmedabad, kota terbesar di Gujarat, yang mengajukan petisi pengadilan atas nama para nelayan, mengatakan kasus itu menunjukkan “kegagalan negara.”
“Saya merasa tersentuh dengan penderitaan para nelayan Muslim. Orang-orang ini buta huruf dan sangat miskin dan tidak memiliki sarana untuk mencapai pengadilan tinggi,"katanya.
Dia mengatakan para nelayan diizinkan untuk melabuhkan perahu mereka di desa sebelum 2016, tetapi kemudian izin ditolak. Saat mereka minta izin berlabuh di desa lain yang berjarak 8 kilometer, persetujuan juga tidak diberikan.
“Akibatnya, para nelayan menderita, pendapatan mereka terkuras. Bagaimana mereka bisa bertahan kalau begitu? Itu sebabnya mereka mendekati pengadilan. Mereka mengatakan bahwa mereka seperti kayu mati, dan tanpa mata pencaharian yang layak lebih baik mengakhiri hidup secara massal. Dan mereka meminta euthanasia massal,"kata Gurjar