REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedang mempertimbangkan menunjungi Yerusalem Timur yang diduduki selama kunjungannya yang akan datang ke Israel pada Juni. Hal itu disampaikan pejabat Israel kepada CNN.
Pejabat itu mengatakan, Biden mungkin akan mengunjungi Rumah Sakit al-Makassed di kota itu, meskipun rencananya belum final.
Jika benar, kunjungan tersebut berpeluang menimbulkan kontroversi karena akan dilihat oleh Israel sebagai tanda dukungan kepada Palestina, yang menginginkan kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Tidak ada komentar dari pejabat AS atau Israel atas laporan tersebut. Tidak ada presiden AS yang pernah mengunjungi Yerusalem Timur yang diduduki di masa lalu.
Israel menduduki Yerusalem Timur, di mana kompleks Masjid al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Perusahaan Penyiaran Publik Israel (KAN) mengatakan kunjungan Biden ke Yerusalem Timur bermakna bahwa Yerusalem itu "terbagi" dan kedaulatan Israel atas kota tersebut tidak diakui pemerintahan Biden.
Selama kunjungannya, Biden diperkirakan akan bertemu dengan pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri Naftali Bennett dan Presiden Isaac Herzog. Dia juga akan bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Kota Betlehem, Tepi Barat.