REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING -- Kementerian Luar Negeri China meminta kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus untuk menghindari menyampaikan pernyataan tidak bertanggung jawab. Ghebreyesus sebelumnya menyinggung kebijakan zero-Covid yang diterapkan China tidak berkelanjutan.
Sedangkan wakil direktur Pusat Pengendalian Penyakit Shanghai Wu Huanyu mengatakan, kota itu akan terus menerapkan kebijakan zero-Covid. Tindakan itu telah menunjukan kemajuan dalam mengendalikan wabah Covid-19, setiap relaksasi dalam tindakan pencegahan dan pengendalian dapat memungkinkan untuk pulih kembali.
"Pada saat yang sama, sekarang juga merupakan saat yang paling sulit dan kritis bagi kota kita untuk mencapai nol-Covid," kata Wu.
"Jika kewaspadaan kita dilonggarkan, epidemi mungkin akan kembali terjadi, sehingga perlu untuk terus-menerus menerapkan pekerjaan pencegahan dan pengendalian tanpa bersantai," katanya.
Ghebreyesus sebelumnya menyinggung kebijakan tanpa toleransi Covid-19 yang diterapkan China tidak berkelanjutan. "Kami tidak berpikir itu berkelanjutan mengingat perilaku virus dan apa yang sekarang kami antisipasi di masa depan," katanya.
"Kami telah mendiskusikan masalah ini dengan para ahli Cina. Dan kami mengindikasikan bahwa pendekatan tersebut tidak akan berkelanjutan... Saya pikir perubahan akan sangat penting," ujarnya membuat komentar yang jarang dilakukan oleh badan PBB tentang penanganan pandemi pemerintah tertentu.