REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytry Kuleba meminta Uni Eropa menyediakan satu tempat slot keanggotaan untuk negaranya. Kiev diketahui telah mengajukan proposal keanggotaan ke perhimpunan Benua Biru tersebut.
“Ini bukan tentang kemungkinan keanggotaan tercepat untuk Ukraina di Uni Eropa. Tapi yang sangat penting bagi kami adalah tempat ini disediakan untuk Ukraina,” kata Kuleba saat diwawancara lembaga penyiaran Jerman, ARD, di Berlin, Kamis (12/5/2022).
Bulan lalu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah secara resmi menyerahkan kuesioner lengkap tentang keanggotaan di Uni Eropa kepada Kepala Delegasi Uni Eropa untuk Ukraina Matti Maasikas. Zelensky mengatakan, Ukraina bisa memperoleh status kandidat dalam beberapa pekan mendatang. “Hari ini adalah salah satu tahapan bagi negara kami untuk bergabung dengan Uni Eropa, aspirasi yang diusahakan dan diperjuangkan rakyat kami,” kata Zelensky pada 18 April lalu.
Zelensky yakin, Ukraina akan mendapatkan dukungan dan menjadi kandidat untuk aksesi. “Setelah itu, berikutnya, tahap final akan dimulai. Kami yakin prosedur ini bakal berlangsung dalam beberapa pekan mendatang dan itu akan positif bagi sejarah rakyat kami, mengingat harga yang harus dibayar di jalan menuju kemerdekaan serta demokrasi,” ucapnya.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyerahkan kuesioner keanggotaan Uni Eropa kepada Zelensky saat dia berkunjung ke Kiev pada 8 April lalu. Von der Leyen menekankan, Ukraina termasuk dalam keluarga Eropa. “Hari ini Ukraina mengambil langkah penting lainnya menuju keanggotaan Uni Eropa. Kami akan mempercepat proses ini sebanyak yang kami bisa, sambil memastikan bahwa semua persyaratan dihormati,” ujar von der Leyen kala itu.
Pada 28 Februari lalu, Zelensky telah resmi menandatangani aplikasi keanggotaan Ukraina ke Uni Eropa. Proses itu berlangsung saat Ukraina masih menghadapi serangan militer Rusia.