Jumat 13 May 2022 11:33 WIB

Israel Malah Minta Palestina Serahkan Peluru yang Tewaskan Shireen Abu Akleh

Israel sempat beranggapan peluru yang tewaskan Abu Akleh berasal dari Palestina

 Wartawan mengelilingi  jenazah Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis jaringan Aljazirah, ke kamar mayat di dalam Rumah Sakit di kota Jenin, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022. Wartawan Palestina yang terkenal untuk saluran bahasa Arab penyiar itu adalah ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Rabu pagi, kata kementerian kesehatan Palestina.
Foto: AP/Majdi Mohammed
Wartawan mengelilingi jenazah Shireen Abu Akleh, seorang jurnalis jaringan Aljazirah, ke kamar mayat di dalam Rumah Sakit di kota Jenin, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022. Wartawan Palestina yang terkenal untuk saluran bahasa Arab penyiar itu adalah ditembak dan dibunuh saat meliput serangan Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki Rabu pagi, kata kementerian kesehatan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, TELAVIV–Israel telah meminta Otoritas Palestina untuk menyerahkan peluru yang menewaskan jurnalis Palestina Shireen Abu Akleh pada Rabu (11/5/2022).

Mereka meminta peluru itu dikeluarkan agar dapat melakukan pengujian forensik, tapi otoritas Palestina meyakini Israel akan menutup-nutupi kebenarannya.  

Baca Juga

Abu Akleh adalah seorang jurnalis AS-Palestina yang telah bekerja untuk jaringan televisi Qatar Al Jazeera sejak 1997. Dia ditembak di kepala saat melaporkan serangan tentara Israel di Jenin. Aljazirah dan beberapa saksi mata mengatakan Abu Akleh terbunuh oleh tembakan penembak jitu Israel. 

Warga Palestina sangat kritis terhadap permintaan Israel karena narasi "palsu" yang dikeluarkan oleh pemerintah menyusul kemarahan atas pembunuhan jurnalis tersebut.

Israel awalnya mengklaim orang-orang bersenjata Palestina dapat bertanggung jawab atas kematiannya, meskipun ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa tembakan Israel menargetkan reporter dan jurnalis yang mencoba menyelamatkannya.   

Dilansir dari The New Arab, Kamis (12/5/2022), Israel telah menawarkan untuk menghadirkan perwakilan Amerika Serikat dan Palestina selama pemeriksaan, menurut harian Israel. Tetapi Ramallah sangat curiga tentang permintaan tersebut karena upaya Israel untuk menangkis kesalahan dari militernya. 

Otoritas Palestina mengatakan pihaknya telah menolak permintaan Israel untuk peluru tersebut dan penyelidikan bersama atas pembunuhan itu, dengan mengatakan akan melakukan penyelidikan sendiri. 

 "Israel telah meminta penyelidikan bersama dan penyerahan peluru yang menewaskan jurnalis Shireen, dan kami menolaknya," kata Hussein Al-Sheikh, anggota Komite Pusat Fatah.  

Al-Sheikh mengatakan Palestina telah menyelesaikan penyelidikan mereka sendiri, yang menegaskan bahwa Abu Akleh telah tewas oleh tembakan Israel. 

Pihal Israel banyak menyebut bahwa Abu Akleh telah tewas menggunakan peluru dari senapan M16, yang digunakan oleh tentara Israel dan militan Palestina di Tepi Barat yang diduduki. 

Para pejabat Israel awalnya mengatakan bahwa "kemungkinan" Abu Akleh telah terbunuh oleh tembakan Palestina, tetapi mulai mundur pada posisi itu pada Rabu sore.

Upacara pemakaman kenegaraan untuk Abu Akleh berlangsung di Ramallah pada Kamis, (12/5/2022). Jenazahnya kemudian akan dibawa ke Yerusalem untuk dimakamkan.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement