REPUBLIKA.CO.ID., ANKARA -- Swedia telah memutuskan untuk secara resmi mengajukan keanggotaan NATO, kata perdana menteri negara itu Magdalena Andersson pada Senin (16/5/2022)
"Kami akan memberi tahu NATO bahwa kami ingin bergabung dengan aliansi itu," kata Andersson dalam konferensi pers di ibu kota Swedia, Stockholm.
Sebuah pernyataan resmi mengatakan "keanggotaan NATO adalah cara terbaik untuk melindungi keamanan Swedia mengingat lingkungan keamanan yang berubah secara fundamental" setelah perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada Februari.
Pilihan kebijakan juga menjadi bahan perdebatan khusus di Riksdag, parlemen negara itu, dan keputusan itu didukung oleh mayoritas luas. Keputusan ini didasarkan pada analisis keamanan, yang disajikan dalam laporan pada 13 Mei.
Laporan tersebut menyimpulkan bahwa keanggotaan Swedia di NATO “akan meningkatkan ambang batas konflik militer dan dengan demikian memiliki efek jera di Eropa utara.”
“Jika Swedia dan Finlandia adalah anggota NATO, semua negara Nordik dan Baltik akan dilindungi oleh jaminan pertahanan kolektif,” kata laporan itu.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde menyebutnya "Hari bersejarah bagi Swedia."
"Dengan dukungan luas dari partai politik di parlemen, kesimpulannya adalah Swedia akan berdiri lebih kuat bersama dengan sekutu di NATO," cuit Linde di Twitter.
Keputusan itu datang sehari setelah Finlandia juga mengumumkan untuk meluncurkan tawarannya untuk menjadi bagian dari aliansi militer NATO, meninggalkan dekade non-blok militer. Proses keanggotaan dua negara itu harus disetujui oleh semua 30 anggota aliansi.
Diperkirakan Presiden Finlandia Sauli Niinisto akan melakukan kunjungan resmi ke Swedia pada Selasa, dan kedua negara berencana untuk bersama-sama mengajukan keanggotaan di NATO.
Moskow telah berulang kali memperingatkan langkah itu akan memiliki konsekuensi yang tidak stabil bagi keamanan di Eropa.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin mengatakan bahwa Moskow “tidak memiliki masalah” dengan Swedia atau Finlandia, tetapi “perluasan infrastruktur militer ke wilayah ini pasti akan memancing tanggapan kami.”