REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Beberapa kelompok penyelidik dan badan hak asasi manusia telah meluncurkan penyelidikan independen terkait kematian jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh. Konsorsium penyelidik internasional yang berbasis di Belanda, Bellingcat, menerbitkan analisis bukti video dan audio yang dikumpulkan di media sosial.
Materi tersebut berasal dari sumber militer Palestina dan Israel. Mereka melakukan analisis dengan melihat beberapa faktor seperti tanda waktu, lokasi video, bayangan, dan analisis audio forensik dari tembakan.
Bellingcat menemukan bahwa, orang-orang bersenjata dan tentara Israel berada di daerah itu ketika terjadi penembakan terhadap Abu Akleh. Bukti mendukung keterangan saksi bahwa tembakan Israel membunuh Abu Akleh.
“Berdasarkan apa yang dapat kami tinjau, (tentara Israel) berada di posisi terdekat dan memiliki garis pandang paling jelas ke Abu Akleh,” kata peneliti utama Bellingcat, Giancarlo Fiorella, dilansir Aljazirah, Selasa (17/5).
Fiorella mengakui bahwa, analisis tidak dapat 100 persen pasti tanpa bukti seperti peluru, atau senjata yang digunakan oleh tentara dan lokasi GPS pasukan Israel. Namun dia mengatakan munculnya bukti tambahan biasanya mendukung kesimpulan awal dan hampir tidak pernah membalikkan fakta.
Israel telah menyerukan penyelidikan bersama dengan Palestina atas kematian Abu Akleh.Para pejabat Palestina mengatakan, mereka tidak mempercayai Israel.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan, Israel memiliki catatan buruk dalam menyelidiki pelanggaran oleh pasukan keamanannya. Israel sebelumnya meminta Palestina untuk menyerahkan bukti peluru yang menembus kepala Abu Akleh.
Rekomendasi
-
Kamis , 06 Nov 2025, 13:50 WIB
Dilecehkan, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum Dicium dan Diraba Orang tak Dikenal
-
-
Kamis , 06 Nov 2025, 13:14 WIBTes Poseidon tak Cukup, Putin Instruksikan Rusia Bersiap Gelar Uji Coba Bom Nuklir Skala Besar
-
Kamis , 06 Nov 2025, 13:02 WIBWakil Ketua Komisi I DPR Dorong Pemerintah Aktif dalam Upaya Mediasi Perdamaian di Sudan
-
Kamis , 06 Nov 2025, 10:42 WIBKetegangan Nuklir Memanas, Rusia Peringatkan AS akan Kalah dalam Lomba Senjata
-
Kamis , 06 Nov 2025, 07:48 WIBSudan Usul Turki dan Qatar Terlibat Perundingan Perdamaian
-