REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Perdana Menteri Justin Trudeau mengecam pada Rabu (18/5/2022) mengecam Rusia karena menutup biro Canadian Broadcasting Corporation (CBC)/Radio Moskow, serta mencabut status pers dan visa jurnalis. Trudeau mengatakan, tindakan Rusia ini merupakan pelanggaran terhadap kebebasan pers.

Trudeau mengatakan, langkah penutupan CBC tu tidak dapat diterima. Menurut Trudeau, Presiden Rusia Vladimir Putin menutup CBC karena ketakutannya terhadap jurnalisme yang jujur.

“Sangat disayangkan, tetapi tidak mengejutkan, bahwa dia mencoba untuk menutup institusi jurnalistik yang kuat,” kata Trudeau, dilansir Anadolu Agency, Kamis (19/5/2022).

CBC sebagian didanai oleh pemerintah Kanada. Pemimpin Redaksi CBC News Brodie Fenlon mengatakan, CBC menerima pendanaan sekitar 1,4 miliar dolar pada 2021. Namun CBC tetap independen dan tidak pro pemerintah Kanada.

"Jurnalisme kami sepenuhnya independen dari pemerintah Kanada dan kami sedih melihat pemerintah Rusia menggabungkan keduanya," tulis Fenlon di Twitter.

Biro CBC Moskow telah beroperasi selama 44 tahun. Fenlon mengatakan,  ini adalah pertama kalinya pemerintah menutup salah satu biro agensi.

"Ini tampaknya merupakan langkah lain oleh Rusia untuk melumpuhkan pers yang bebas dan independen di dalam perbatasannya," kata Fenlon.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Moskow Maria Zakharova mengatakan, penutupan CBC merupakan langkah pembalasan karena Kanada melarang situs Russia Today (RT). Pada Maret, Kanada melarang RT dan RT France, karena menentang Ukraina. Kanada menyebut RT menyajikan konten yang kasar. Trudeau mengatakan, tindakan itu diperlukan karena RT dan RT France mengeluarkan narasi palsu tentang perang di Ukraina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika