REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Pelaku penembakan di sebuah supermarket di Buffalo, New York, memperlihatkan rencana serangannya sebelum beraksi melepaskan tembakan. Payton Gendron memperlihatkan detail rencana serangan yang telah ditulis selama berbulan-bulan kepada beberapa orang.
Gendrom menulis rencana serangan dalam catatan yang disimpan di sebuah platform obrolan, Discord. Gendron pada Rabu (18/5/2022) mengkonfirmasi bahwa, undangan untuk mengakses tulisan pribadinya telah dikirim ke grup sekitar setengah jam sebelum dia melakukan serangan di Tops Friendly Market, pada Sabtu (14/5/2022) yang menewaskan 10 orang.
Dalam buku hariannya, yang ditulis pada November lalu, Gendron mendeskripsikan langkah demi langkah tentang rencana penyerangannya. Termasuk laporan terperinci tentang perjalanan pengintaian yang dia lakukan ke Buffalo pada Maret, dan peta toko yang dia gambar dengan tangan.
"Apa yang kami ketahui saat ini adalah bahwa server pribadi, khusus undangan dibuat oleh tersangka sebagai log obrolan untuk mengakses buku harian pribadi," kata juru bicara Discord dalam sebuah pernyataan tertulis.
“Kira-kira 30 menit sebelum serangan, sekelompok kecil orang diundang dan bergabung dengan server. Sebelum itu, catatan kami menunjukkan tidak ada orang lain yang melihat log obrolan diary di server pribadi ini," kata juru bicara itu menambahkan.
Discord segera menghapus buku harian Gendron, sesuai dengan kebijakan perusahaan melawan ekstremisme kekerasan. Komisaris Polisi Buffalo, Joseph Gramaglia mengatakan, penyelidik sedang berupaya untuk mendapatkan, memverifikasi, dan meninjau unggahan Gendron di media sosial.
Salinan buku harian Gendron di Discord muncul secara singkat di platform online lainnya setelah penembakan, bersama dengan manifesto setebal 180 halaman yang berisi tentang teori konspirasi supremasi kulit putih. Gendron didakwa atas tuduhan pembunuhan. Dia berada di sel isolasi di bawah pengawasan bunuh diri. Dia dijadwalkan menghadiri sidang di pengadilan Buffalo pada Kamis (19/5/2022).
Perusahaan teknologi seperti Discord dan Twitch, yang digunakan oleh Grendon untuk menyiarkan langsung serangan di supermarket, berada di bawah pengawasan karena peran mereka sebagai vektor ujaran kebencian.