Gubernur New York Kathy Hochul pada Rabu (18/5/2022) memberi wewenang kepada jaksa agung negara bagian, Letitia James, untuk menyelidiki platform media sosial yang digunakan oleh Gendron. Penyelidikan untuk menentukan apakah platform media soaial itu memiliki pertanggungjawaban perdata atau pidana atas peran mereka dalam mempromosikan, memfasilitasi, atau menyediakan platform untuk merencanakan serta mempromosikan kekerasan. Discord mengatakan, pihaknya berencana untuk bekerja sama dengan penyelidikan dan terus membantu penegakan hukum.
“Simpati terdalam kami adalah dengan para korban dan keluarga mereka. Kebencian tidak memiliki tempat di Discord dan kami berkomitmen untuk memerangi kekerasan dan ekstremisme," ujar pernyataan Discord.
CEO Twitch, Emmett Shear, mengatakan kepada Harvard Business Review, mereka akan terus berinvestasi besar-besaran untuk emastikan keselamatan semua orang di Twitch. “Saya pikir ini adalah contoh dari salah satu tempat di mana kami telah melakukan banyak pekerjaan, tetapi jelas masih ada pekerjaan yang harus dilakukan,” kata Shear.
Upaya untuk menghubungi perwakilan dari dua platform teknologi lain yang sedang diselidiki, yaitu 8kun dan 4chan, tidak berhasil. Gendron menulis dalam buku hariannya bahwa platform itu adalah tempat dia mulai membaca tentang ideologi rasis yang membuatnya berada di jalur untuk membunuh orang nonkulit putih, dan non-Kristen.
Ketika dihubungi untuk memberikan komentar, Ron Watkins yang merupakan administrator lama 8kun mengatakan, dia telah mengundurkan diri dari perusahaan itu pada tahun lalu. Dia tidak mengetahui apa yang terjadi dengan perusahaan.
Dalam buku hariannya di Gendron menulis bahwa, dia mulai membaca 4chan beberapa bulan setelah pandemi Covid-19 pada 2020. Tindakan Gendron dipengaruhi oleh Brenton Tarrant, yang melakukan penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru dan menewaskan 51 orang pada 2019. Ketika itu, Tarrant menyiarkan serangannya secara langsung di Facebook. Dalam buku catatannya, Gendron menulis bahwa dia awalnya merencanakan serangannya pada 15 Maret, bertepatan dengan peringatan tiga tahun serangan Tarrant.
Gendron, dalam buku hariannya, mengatakan, dia secara khusus menargetkan toko dengan pelanggan yang didominasi kulit hitam. Dia sempat melakukan riset dengan mengunjungi beberapa tempat di Rochester, Syracuse, dan di Long Island sebelum akhirnya beraksi di Buffalo. Beberapa minggu sebelum serangan, Gendron menulis, orang tua maupun saudara-saudaranya tidak mengetahui rencananya. Tetapi dia takut mereka akan mengetahuinya.
Salinan posting buku harian Gendron dibagikan kepada The Associated Press oleh Marc-André Argentino, seorang peneliti di Pusat Internasional untuk Studi Radikalisasi dan Kekerasan Politik yang berbasis di London. Dia mengatakan, kemungkinan bahwa buku harian itu diubah oleh orang lain selain penulisnya sangat kecil.