REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengatakan pengajuan aplikasi oleh Swedia dan Finlandia untuk bergabung dengan NATO akan berhasil meskipun ada keberatan yang diajukan oleh Turki.
“Saya pikir kita akan baik-baik saja,” kata Biden, dilansir Aljazirah, Kamis (19/5/2022).
Turki telah menuduh Swedia dan Finlandia menyembunyikan “teroris". Turki juga mengkritik Stockholm karena menangguhkan penjualan senjata ke Ankara pada 2019 atas keterlibatannya dalam perang di Suriah.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak sekutu NATO untuk "menghormati" kekhawatirannya terkait upaya negara-negara Eropa untuk bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin AS, karena didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina.
“Satu-satunya harapan kami dari sekutu NATO adalah untuk memahami kepekaan kami, menghormati dan akhirnya mendukungnya,” kata Erdogan.
Finlandia dan Swedia secara resmi mengajukan aplikasi untuk keanggotaan NATO pada Rabu (18/5/2022). "Ini adalah hari yang baik di saat yang kritis bagi keamanan kami," ujar Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Pertemuan utusan NATO di Brussels gagal mencapai konsensus tentang apakah akan memulai pembicaraan keanggotaan, di tengah keberatan Turki. Permohonan tersebut harus dipertimbangkan oleh 30 negara anggota NATO dalam proses yang diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua minggu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di markas besar PBB di New York pada Rabu sore. Aljazirah melaporkan, ekspansi keanggotaan NATO adalah agenda utama dalam pertemuan tersebut.
Blinken mengatakan dia yakin bahwa Finlandia, Swedia, dan Turki dapat mengatasi perbedaan. Sementara Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan, pemerintahan Biden optimistis bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan.
“Kami yakin bahwa pada akhirnya Finlandia dan Swedia akan menjadi anggota NATO dan kekhawatiran Turki dapat diatasi Saya berharap NATO akan berbicara dengan satu suara untuk mendukung Finlandia dan Swedia," kata Sullivan.
Jika keberatan Turki dapat diatasi, dan pembicaraan aksesi berjalan seperti yang diharapkan, Swedia dan Finlandia dapat menjadi anggota NATO dalam beberapa bulan mendatang. Proses pengajuan keanggotaan NATO biasanya memakan waktu delapan hingga 12 bulan, tetapi NATO ingin bergerak cepat.