REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM–Otoritas Israel mengeluarkan kebijakan yang membolehkan kaum nasionalis Yahudi untuk melakukan pawai di jalan raya utama Palestina di Kota Tua Yerusalem.
Mereka akan melakukan aksinya sambil mengibarkan bendera Israel di akhir bulan ini. Tindakan yang akan menyulut kembali kekerasan di kota suci.
Dilansir dari Arab News, Rabu (18/5/2022), Kantor Menteri Keamanan Dalam Negeri Omer Barlev mengatakan pawai akan berlangsung pada 29 Mei di sepanjang "rute adat" melalui Gerbang Damaskus.
Setiap tahun, ribuan nasionalis Israel berpartisipasi dalam pawai, mengibarkan bendera Israel dan menyanyikan lagu-lagu. Dalam beberapa kasus, mereka dengan bangga akan meneriakkan slogan-slogan anti-Arab sambil melewati warga Palestina.
Pawai itu dimaksudkan untuk merayakan penaklukan Israel atas Yerusalem timur dalam perang Timur Tengah 1967. Israel kemudian mencaplok wilayah itu dalam langkah yang tidak diakui secara internasional. Sedangkan Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan
Perang Gaza tahun lalu meletus ketika pawai baru saja berlangsung, bahkan setelah pihak berwenang mengubah rute pada saat-saat terakhir untuk menghindari Gerbang Damaskus.
Kota Tua, yang terletak di Yerusalem timur, telah mengalami berpekan-pekan konfrontasi kekerasan antara polisi Israel dan demonstran Palestina, dan pawai itu mengancam memicu kerusuhan baru.
Ketegangan telah meningkat beberapa pekan terakhir, terutama setelah tindakan keras polisi Israel selama pemakaman jurnalis Aljazirah yang terbunuh, Shireen Abu Akleh, Jumat lalu.
Saat prosesi pemakaman berlangsung, polisi Israel bahkan mendorong dan memukuli pelayat, menyebabkan pengusung peti mati kehilangan kendali dan hampir menjatuhkannya.