REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Uang bantuan Covid-19 untuk rumah tangga berpenghasilan rendah di sebuah kota kecil di Jepang Abu secara keliru ditransfer hanya ke satu rekening bank penduduk saja. Dia menolak untuk mengembalikannya dan sebagian besar telah menggunakan untuk judi daring.
Polisi prefektur Yamaguchi menyatakan pada Kamis (19/5/2022), penduduk pengangguran berusia 24 tahun di kota Abu di Jepang barat bernama Sho Taguchi ini pun akhirnya ditangkap pada Rabu (18/5/2022). Dia mengaku menghabiskan sebagian besar dari 46,3 juta yen uang pembayar pajak untuk judi.
Menurut kantor berita Kyodo, jumlah uang yang ditransfer hanya tersisa 68.000 yen di rekening banknya setelah menarik uang itu 34 kali hanya dalam waktu 10 hari setelah kota melakukan kesalahan pengiriman. Dia akhirnya ditahan karena dicurigai melakukan penipuan komputer. Taguchi juga menolak permintaan kota untuk mengembalikan uang itu.
Walikota Abu Norihiko Hanada pada Kamis mengatakan, penangkapan itu adalah langkah menuju pelacakan uang dan berharap uang itu dikembalikan sepenuhnya. Penangkapan Taguchi didasarkan pada dugaan transfer empat juta yen dari uang kota yang dibayarkan ke rekening yang diyakini sebagai situs perjudian daring. Polisi menolak untuk mengatakan berapa banyak uang yang sebenarnya dia pertaruhkan, meskipun dia mengatakan itu adalah sebagian besar.
Dana tersebut merupakan subsidi Covid-19 yang disetorkan ke rekening banknya pada April lalu. Masing-masing dari 463 rumah tangga berpenghasilan rendah di Abu, berpenduduk 3.372 jiwa, seharusnya menerima 100.000 yen.
Tapi seorang pejabat kota secara keliru menyerahkan transfer seluruh total dana hanya ke Taguchi. Nama pria tersebut memang berada dalam urutan pertama dalam daftar penerima. Pejabat kota secara terpisah menyelidiki kasus transfer yang salah terjadi tanpa diketahui, sebuah kesalahan yang telah memicu gelombang kritik dari warga.