REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Seorang pasien dengan infeksi cacar monyet dikonfirmasi di Belanda untuk pertama kalinya, kata badan kesehatan pemerintah RIVM pada Jumat (20/5/2022). RIVM (Institut Kesehatan Nasional) menambahkan bahwa sebenarnya lebih banyak orang diduga terinfeksi penyakit tersebut.
"Setelah akhir pekan, kami akan memberikan informasi terkini tentang infeksi baru yang telah diketahui," kata RIVM lewat pernyataan.
Lebih dari 100 kasus cacar monyet, yakni infeksi virus yang biasanya banyak terjadi di Afrika tengah dan barat, telah dilaporkan bermunculan di Eropa pekan ini. Pejabat Jerman menggambarkan keadaan itu sebagai wabah cacar monyet terbesar yang pernah terjadi di kawasan tersebut.
Australia pada Jumat (20/5/2022) juga melaporkan kasus cacar monyet pertama. Kasus terjadi pada seorang pelancong yang baru saja kembali dari Inggris.
Departemen kesehatan negara bagian Victoria mengatakan, seorang pria berusia tiga puluhan yang tiba di Melbourne pada Senin terkena virus cacar monyet. Sementara kasus serupa mungkin diidentifikasi di Sydney pada seorang pria berusia empat puluhan yang baru-baru ini bepergian ke Eropa.
Kedua pria tersebut menderita penyakit ringan setelah tiba kembali di Australia. Mereka memiliki gejala yang secara klinis sesuai dengan cacar monyet.
"Hanya untuk meyakinkan masyarakat, ini bukan mekanisme penyebaran yang sama seperti COVID atau flu, dimana penyebarannya lebih cepat," kata Kepala Petugas Kesehatan negara bagian New South Wales Kerry Chant.
"Pejabat kesehatan Australia telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengelola kasus cacar monyet termasuk peringatan klinis kepada dokter dan rumah sakit," kata Chant.
Pejabat kesehatan di Massachusetts juga mengonfirmasi adanya temuan kasus monkeypox. Ini merupakan kasus cacar monyet pertama yang ditemukan di Amerika Serikat pada tahun ini. Meski jarang, cacar monyet memiliki potensi serius yang patut diwaspadai.
Individu yang terkena cacar monyet di Massachusetts baru melakukan perjalanan ke Kanada. Individu tersebut diperkirakan tertular cacar monyet saat melakukan perjalanan tersebut.
"Kasus ini tidak memunculkan risiko terhadap masyarakat, dan individu tersebut sudah dirawat di rumah sakit serta dalam kondisi yang baik," jelas pejabat kesehatan Massachusetts, seperti dilansir Fox News.
Cacar monyet memunculkan gejala yang mirip dengan cacar (smallpox). Beberapa dari gejala tersebut adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, lelah, demam, dan lesi pada kulit.
Penularan cacar monyet paling mudah terjadi lewat gigitan atau cakaran tikus dan monyet Afrika yang terinfeksi virus monkeypox. Selain itu, cacar monyet juga bisa ditularkan dari manusia yang terinfeksi kepada manusia lain melalui kontak dengan lesi di kulit atau cairan tubuh.
Sebagian besar kasus cacar monyet terjadi di negara-negara Afrika Tengah dan Barat. Kasus cacar monyet yang terjadi di luar Afrika umumnya berkaitan dengan perjalanan internasional.