REPUBLIKA.CO.ID., STOCKHOLM -- Turki tidak akan rugi apa pun dengan memblokir pencalonan keanggotaan Swedia di NATO, kata seorang analis senior Swedia pada Jumat.
Terlepas dari ketidaksepakatannya dengan beberapa anggota NATO, termasuk Yunani, Prancis, dan Amerika Serikat (AS), Turki merupakan negara NATO yang penting, kata Aron Lund, seorang ahli Timur Tengah di Badan Penelitian Pertahanan Swedia (ROI), kepada penyiar publik SVT.
“Turki, yang memiliki kekuatan militer terbesar kedua NATO dan posisi geostrategis penting di Laut Hitam, menjadi salah satu anggota aliansi yang paling penting,” kata Lund.
Dia mengatakan bahkan jika ada kemauan politik untuk memenuhi permintaan Turki untuk ekstradisi anggota kelompok teror, akan sulit bagi pengadilan Swedia untuk melakukannya.
Swedia dan Finlandia secara resmi mendaftarkan diri untuk bergabung dengan NATO pada Rabu lalu – keputusan yang didorong oleh perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada bulan Februari.
Tetapi Turki, anggota lama aliansi, telah menyuarakan keberatan atas tawaran keanggotaan tersebut, serta mengkritik negara-negara tersebut karena menoleransi dan bahkan mendukung kelompok teroris.