REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Komisi Eropa pada Jumat (20/3/2022) mengumumkan tambahan EUR22 juta (23,3 juta dolar AS) bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Rohingya.
Bantuan tersebut akan digunakan untuk memberikan bantuan tempat tinggal, makanan dan kesehatan bagi pengungsi Rohingya di Bangladesh dan komunitas tuan rumah mereka, serta pengungsi Rohingya dan orang-orang yang terkena dampak konflik lainnya di Myanmar, kata badan eksekutif UE dalam sebuah pernyataan.
“Paket bantuan baru UE menggarisbawahi komitmen kami untuk pengungsi yang paling rentan dan komunitas tuan rumah mereka di Bangladesh, serta populasi yang terkena dampak konflik di Myanmar,” kata Janez Lenarcic, komisaris UE untuk manajemen krisis.
Dia menekankan bahwa “solidaritas internasional yang berkelanjutan sangat penting” karena krisis Rohingya telah mencapai kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Menurut PBB, jumlah orang yang membutuhkan kemanusiaan di Myanmar telah meningkat tajam dari satu juta menjadi lebih dari 14,4 juta dalam setahun.
Digambarkan oleh PBB sebagai “minoritas paling teraniaya di dunia,” Rohingya menghadapi tindakan keras militer brutal di negara bagian Rakhine di Myanmar pada Agustus 2017.
Ribuan Rohingya telah dibunuh oleh pasukan Myanmar, sementara lebih dari satu juta telah melarikan diri dalam gelombang perpindahan berturut-turut sejak tahun 1990-an, menurut badan pengungsi PBB.
Bangladesh sendiri menampung sekitar 1,2 juta Rohingya yang telah melarikan diri dari kekerasan dan penganiayaan sejak 2017.