Selasa 24 May 2022 08:21 WIB

Inggris Konfirmasi 37 Kasus Cacar Monyet

Hingga kini tercatat 57 kasus cacar monyet di Inggris.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nora Azizah
Hingga kini tercatat 57 kasus cacar monyet di Inggris.
Foto: (CDC via AP)
Hingga kini tercatat 57 kasus cacar monyet di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris kembali mengonfirmasi penemuan 37 kasus cacar monyet, Senin (23/5/2022). Saat ini, negara tersebut telah memiliki 57 kasus penyakit tersebut.

United Kingdom Health Security Agency (UKHSA) dan Public Health Scotland mengungkapkan, dari 37 kasus baru yang ditemukan, 36 di antaranya berada Inggris. Sementara satu kasus lainnya di wilayah utara perbatasan dengan Skotlandia.

Baca Juga

UKHSA mengatakan, saat ini mereka menyarankan kasus kontak berisiko tinggi dari kasus terkonfirmasi yang belum dites positif atau mengembangkan gejala untuk menjalani isolasi hingga 21 hari. UKHSA telah membeli persediaan vaksin untuk ditawarkan kepada orang-orang yang menjalin kontak dekat para individu terinfeksi. Hal itu guna mengurangi risiko infeksi simtomatik dan penyakit parah.

Kepala penasihat medis Susan Hopkins mengungkapkan, pelacakan kontak dekat membantu membatasi penyebaran virus. "Karena virus menyebar melalui kontak dekat, kami mendesak semua orang untuk mewaspadai ruam atau lesi yang tidak biasa serta menghubungi layanan kesehatan seksual jika mereka memiliki gejala," ucapnya.

Dia mengatakan, sebagian besar kasus baru cacar monyet di Inggris dan Eropa ditemukan pada pria gay dan biseksual. “Jadi kami secara khusus mendorong para pria untuk waspada terhadap gejalanya,” ujar Hopkins.

Inggris pertama kali menemukan kasus cacar monyet pada 7 Mei lalu. Pasien tersebut dilaporkan baru saja kembali dari Nigeria, tempat di mana penyakit cacar monyet endemik. Pekan lalu, otoritas kesehatan Inggris mengungkapkan, penemuan kasus lanjutan tidak terkait dengan perjalanan. 

Hal itu memunculkan dugaan bahwa telah terjadi penularan komunitas. Kendati demikian, mereka mengatakan, risiko penyebaran cacar monyet terhadap populasi umum tetap sangat rendah. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement