REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya telah selesai menutup menyingkirkan ranjau di pelabuhan Laut Azov, Mariupol, Rabu (25/5/2022). Dalam pernyataannya kementerian mengatakan ranjau-ranjau telah dipindahkan dari wilayah pelabuhan dan dekat perairan.
Rusia mengatakan mereka telah menguasai sepenuhnya Mariupol pekan lalu. Setelah pejuang Ukraina di pabrik baja Azovstal menyerah usai bertahan selama berminggu-minggu.
Moskow telah memfokuskan serangannya di bagian selatan dan timur Ukraina setelah mundur dari Ibukota Kiev. Pada Kamis (19/5/2022) pekan lalu Moskow mengatakan lebih dari 700 tentara Ukraina di Kota Mariupol yang dikuasai Rusia menyerah.
Ukraina telah memerintahkan garnisun di Mariupol untuk menurunkan senjata. Tapi perang paling mematikan di Eropa selama beberapa dekade masih belum berakhir.
Media setempat DNA mengutip pemimpin separatis pro-Rusia Denis Pushilin yang mengatakan perwira tinggi pasukan Ukraina yang bertahan di pabrik baja Azovstal, Mariupol, masih berada di dalam. Pemerintah Ukraina menolak memberi komentar tentang nasib pasukan mereka.
"Negara berusaha keras untuk menggelar penyelamatan personel kami, setiap informasi pada publik dapat membahayakan prosesnya," kata juru bicara militer Oleksandr Motuzayni di konferensi pers, Rabu (18/5/2022).
Ukraina mengkonfirmasi lebih dari 250 tentaranya menyerah pada Selasa (17/5/2022) lalu. Tapi mereka tidak mengungkapkan berapa banyak yang masih di dalam Azovstal.
Rusia mengatakan sebanyak 694 tentara Ukraina menyerah sehingga kini totalnya menjadi 959 pasukan. Kementerian pertahanan mengunggah video yang disebut tentara Ukraina sedang menerima pengobatan di rumah sakit setelah menyerah.