REPUBLIKA.CO.ID., BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock pada Selasa (24/5/2022) menjanjikan dukungan militer lebih banyak kepada Ukraina, meski ada peringatan keras dari Rusia.
“Ukraina membutuhkan dukungan militer besar-besaran,” kata Baerbock pada konferensi pers bersama dengan sejawatnya dari Polandia Zbigniew Rau, setelah bertemu di Berlin.
Dia mengatakan Grup Kontak Ukraina yang dipimpin AS, yang mencakup Jerman, Polandia dan sekutu utama NATO, telah membahas rincian paket bantuan militer baru untuk membantu Ukraina mempertahankan diri melawan Rusia.
“Kami bekerja sama dengan Polandia dan mitra lainnya untuk memperkuat pengiriman senjata, amunisi, dan peralatan militer berat ke Ukraina,” kata Baerbock.
Menlu Jerman juga menggarisbawahi bahwa negara-negara anggota Uni Eropa akan mengambil langkah-langkah sanksi ekonomi lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang untuk meningkatkan tekanan pada Kremlin.
“Saya yakin bahwa sebagai negara-negara anggota UE, kami akan segera mencapai kesepakatan tentang paket sanksi ke-6 terhadap Rusia,” ujar dia, menyebut lebih banyak sanksi yang mencakup embargo minyak Rusia, namun hal itu ditentang oleh Hongaria.
Kebulatan suara dari 27 negara anggota diperlukan untuk menyetujui paket baru. Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman senjata ke Ukraina akan "memicu ketidakstabilan" dan menjadi ancaman bagi keamanan Eropa.
Setidaknya 3.930 warga sipil tewas dan 4.532 terluka sejak Rusia melancarkan perang terhadap Ukraina pada 24 Februari. Hampir 6,6 juta orang telah melarikan diri ke negara lain, sementara lebih dari 7,7 juta telah mengungsi, menurut badan pengungsi PBB.