REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM – Para diplomat tinggi Israel dan Turki mengatakan pada Rabu (25/5/2022) bahwa negara mereka membuka kemungkinan untuk memperluas kerjasama di bidang ekonomi. Hal ini menjadi pertanda baru mencairnya hubungan antara kedua negara setelah lama bersitegang.
Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu pada Selasa (24/5/2022) menjadi pejabat senior Turki pertama yang mengunjungi Israel dalam 15 tahun.
“Tujuannya adalah untuk membentuk dan memperluas kerja sama ekonomi dan sipil antara kedua negara dan untuk meningkatkan keunggulan komparatif secara regional dan global, bahkan selama pandemi di saat ketegangan politik," kata Cavusoglu seperti dilansir dari Reuters, Rabu (25/5/2022).
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid dan Cavusoglu menambahkan bahwa para pejabat akan mulai mengerjakan perjanjian penerbangan sipil baru.
Turki dan Israel telah memperbaiki hubungan mereka yang telah lama bersitegang, dengan menjalin kerjasama bilateral di bidang energi. Kedua negara pernah saling usir duta besar pada tahun 2018 dan sering bertikai atas konflik Israel-Palestina.
"Kami percaya normalisasi hubungan kami juga akan berdampak positif pada penyelesaian konflik secara damai. Turki siap bertanggung jawab untuk melanjutkan upaya menuju dialog," kata Cavusoglu.
Cavusoglu dijadwalkan mengunjungi Masjid Al-Aqsa pada Rabu. Dia mengatakan telah membicarakan masalah ini dengan Lapid.
Perundingan damai yang ditengahi AS antara Israel dan Palestina yang bertujuan untuk mendirikan negara Palestina merdeka di Yerusalem Timur, yang gagal pada tahun 2014 dan kedua belah pihak tidak mengadakan pembicaraan serius sejak saat itu.