Kamis 26 May 2022 22:49 WIB

Laporan: Di Hadapan Amerika Serikat, Israel Akui Dalang Pembunuhan Perwira Iran

Perwira Garda Revolusi Iran dibunuh pria tak dikenal di Teheran

Rep: Rizky Jaramaya / Red: Nashih Nashrullah
Pasukan Garda Revolusi Iran (ilustrasi).  Perwira Garda Revolusi Iran dibunuh pria tak dikenal di Teheran
Foto: AP
Pasukan Garda Revolusi Iran (ilustrasi). Perwira Garda Revolusi Iran dibunuh pria tak dikenal di Teheran

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Israel dilaporkan mengakui kepada Amerika Serikat (AS) bahwa mereka berada di balik pembunuhan seorang perwira Garda Revolusi Iran (IRGC) di Ibu Kota Teheran. Laporan tersebut diungkapkan New York Times. 

Perwira tinggi IRGC, Kolonel Hassan Sayyad Khodayee ditembak mati di luar kediamannya di Teheran pada Ahad (22/5), oleh dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor. 

Baca Juga

Seorang perwira intelijen mengatakan, Tel Aviv menyampaikan kepada Washington bahwa mereka berada di balik pembunuhan itu. 

New York Times yang mengutip perwira intelijen itu, mengatakan, Khodayee diduga bertanggung jawab atas unit bayangan IRGC. Unit bayangan tersebut bertanggung jawab terhadap penculikan dan pembunuhan orang asing. 

New York Times melaporkan, Khodayee adalah wakil kepala Unit 840 Pasukan Quds IRGC. Menurut para pejabat Israel, unit tersebut bertanggung jawab atas serangan terhadap orang asing, termasuk orang Israel. 

Dilansir Anadolu Agency, Kamis (26/5), Israel dilaporkan mengatakan kepada AS bahwa pembunuhan Khodayee adalah peringatan bagi Iran untuk menghentikan operasi Unit 840. Sejauh ini, Iran tidak pernah mengakui keberadaan Unit 840. 

Hingga saat ini, tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Khodayee dan Israel tidak pernah mengakui keterlibatannya. IRGC  mengatakan, pembunuhan Khodayee dilakukan oleh "pasukan kontra-revolusioner dan elemen yang terkait dengan arogansi global". Secara tidak langsung, Iran menuding Israel atas pembunuhan tersebut. 

Iran telah menyalahkan Israel atas pembunuhan beberapa pejabat tinggi militer dan ilmuwan dalam beberapa tahun terakhir. Namun Tel Aviv tidak pernah secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.    

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement