REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dibukanya kembali Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Ukraina turut membawa perwira militer ke negara itu sebagai bagian dari tim diplomasi. Tapi Kementerian Pertahanan AS menegaskan tidak ada pasukan AS yang akan dikirimkan ke Ukraina.
Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan atase pertahanan yang biasanya seorang kolonel akan kembali ke Kiev bersama staf kedutaan lainnya. Atase pertahanan merupakan perwira militer yang melapor ke kepala misi dan mengerjakan tugas diplomasi bukan keamanan.
Terdapat pertanyaan mengenai apakah AS akan kembali mengirim detasemen Marinir untuk keamanan kedutaan. Kirby mengatakan sejauh ini Departemen Luar Negeri yang menangani perlindungan di kedutaan dengan personel keamanan diplomasi dan tidak meminta Marinir.
"Tidak ada yang berubah mengenai arahan presiden pasukan AS tidak berperang dalam perang ini di Ukraina," kata Kirby pada wartawan di Pentagon, Kamis (26/5/2022).
Ia mengatakan diskusi mengenai keamanan sedang dibahas Kementerian Luar Negeri AS. Sementara itu Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, perang di Ukraina dapat memicu resesi global.
“Ketika kita melihat PDB (produk domestik bruto) global, sulit sekarang untuk melihat bagaimana kita menghindari resesi. Gagasan harga energi dua kali lipat sudah cukup memicu resesi dengan sendirinya,” kata Malpass dalam sebuah acara yang digelar Kamar Dagang AS.